Musik Itu Haram? Simak Baik-Baik perihal Seni dalam Khazanah Islam dan Pendapat Para Ulama Ini

- 16 November 2022, 08:04 WIB
Musik dalam khazanah Islam dan pendapat para ulama
Musik dalam khazanah Islam dan pendapat para ulama /pixabay/Hans/

Sudah terlalu sering dan banyak kau menari untuk dunia. Kini saatnya kau menari bagi Kekasih. Sudahi mengejar bayang-bayang. Sekarang datanglah ke pangkuan Kekasih.

Baca Juga: Gus Dur dan Sastra yang Tak Terwujud; Ide untuk Novel yang Belum Sempat Ditulis

Dakwah (ajakan/penyebaran misi) melalui seni dan budaya, di masa ini tampak menjadi semakin penting di tengah-tengah orasi yang menggurui, indoktrinasi yang menciptakan kebodohan publik, dan pidato agitatif yang menjenuhkan dan tidak membawa efek perubahan perilaku yang lebih baik.

Al-Isfahani, dalam bukunya yang terkenal, "Al-Aghani" (Nyanyian-nyanyian), mengatakan bahwa selama penyebaran Islam di berbagai wilayah (Arabia, Persia, Turki, dan India), musik berkembang sangat pesat sebagai sarana dakwah.

Di Indonesia, Sunan Kalijaga, seorang sufi besar, adalah orang yang berhasil melakukan “pribumisasi” Islam di Jawa yang masih menganut agama Hindu dan Buddha, melalui seni musik dan budaya.

Lirik-lirik lagu yang digubah Sunan Kalijaga, seperti "Gundul-Gundul Pacul" dan "Lir Ilir" berisi nilai-nilai spiritualitas yang tinggi dan mengungkapkan ajakan kemuliaan hidup berdasarkan ajaran-ajaran agama.

Baca Juga: Konsep Cantik menurut Jalaluddin Rumi, Ternyata Cantik Itu Tidak Seperti yang Kita Pikirkan

Sunan Bonang, sufi besar lainnya, pun menggubah lagu “Tombo Ati”. Lagu tersebut begitu manis sekaligus membimbing.

Tulisan ini dilansir dari status Facebook Husein Muhammad yang dibagikan pada 28 dan 29 Desember 2020.***

Halaman:

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah