BERITA BANTUL – Cantik itu sesuatu yang membuat pandangan kita suka untuk memandangnya. Cantik itu memang memanjakan mata sebagai indra penglihatan.
Setiap orang pun menyukai yang cantik-cantik. Para lelaki suka perempuan cantik. Orang-orang pun suka dengan rumah cantik, kendaraan cantik, perhiasan cantik, dan lain sebagainya yang cantik.
Namun demikian, cantik itu ternyata tidak sekadar bisa dinilai oleh indra penglihatan; mata. Cantik itu ukurannya tidak sekadar keindahan yang disaksikan mata.
Baca Juga: Kisah Imam Ahmad yang Rela Berjalan Beriringan dengan Hewan Tunggangan Imam Al-Syafi’i, Demi Ilmu
Dikutip dari buku berjudul Fihi Ma Fihi (Forum, 2016) karya Jalaluddin Rumi, cantik itu ternyata tidak selamanya yang sedap dipandang mata. Begini menurut Maulana Rumi.
Semua yang dicintai itu cantik, tapi tidak semua yang cantik itu dicintai. Cantik adalah bagian dari sifat sesuatu yang kita cintai, dan sifat sesuatu yang kita cintai itulah asalnya.
Ketika seseorang dicintai, maka orang itu akan menjadi cantik di mata yang mencintainya.
Pada saat Majnun masih hidup, ada banyak sekali perempuan yang lebih cantik dari Laila. Akan tetapi, tidak ada satu pun dari mereka yang dicintai oleh Majnun.
Baca Juga: 3 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Berhaji, Apakah Itu? Rafats, Fusuq dan Jidal