Pengakuan Gus Mus atas Kewalian KH Zainal Abidin Munawwir Krapyak Yogyakarta

- 22 November 2022, 08:41 WIB
Pengakuan Gus Mus atas Kewalian KH Zainal Abidin Munawwir Krapyak Yogyakarta
Pengakuan Gus Mus atas Kewalian KH Zainal Abidin Munawwir Krapyak Yogyakarta /kolase facebook/udin/

HIKMAH - Ini tentang pengakuan Gus Mus atas kewalian KH Zainal Abidin Munawwir Krapyak Yogyakarta.

Gus Mus adalah sapaa akrab KH Ahmad Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang Jawa Tengah.

Dalam sejarahnya, Gus Mus pernah mengaji kepada KH Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.

Baca Juga: Mbah Shobib Jepara, Waliyullah Antik yang Dikagumi Gus Mus

Sedangkan dalam jajaran Nahdlatul Ulama (NU), Gus Mus pernah menjadi Rais Aam PBNU tahun 2014-2015, menggantikan KH Sahal Mahfudh Kajen.

Terkait pengakuan atas kewalian KH Zainal Abidin Munawwir Krapyak, Gus Mus menyampaikan saat memberikan ceramah sesuah tahlilan atas wafatnya KH Zainal Abidin Munawwir, yakni pada Selasa, 17 Februari 2014 M/16 Robi’uts-Tsani 1435 H.

"Malam ini kita membacakan tahlil dan mendoakan almarhum KH. Zainal Abidin Munawwir. Kita itu koyok yo yo’o. Potongane (gayanya) seperti saya dan panjenengan, berani-beraninya mendoakan Kiai Zainal. Ya, kita semua sesungguhnya hanya mengharap barokah dari beliau," kata Gus Mus.

Gus Mus juga menegaskan bahwa dirinya mengakui atas kewalian Kiai Zainal.

"Meski saya bukan wali, tapi saya meyakini Kiai Zainal itu adalah wali. Karena seperti terdapat dalam al-Qur`an, ciri wali itu tidak punya rasa takut dan tidak punya susah. Lha saya belum pernah tahu Kiai Zainal itu punya rasa takut dan susah," katanya.

Baca Juga: Ijazah Amalan Cepat Mendapatkan Jodoh dari Gus Mus, Cocok untuk yang Masih Jomblo

Gus Mus kemudian menyitir QS Yunus ayat 62 berikut.

 أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ

(Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.)

"Sebenarnya panjenengan itu juga bisa jadi wali, wong panjenengan sudah memiliki salah satu syaratnya. Padahal syarat menjadi wali cuma dua. Panjenengan semua sudah punya satu, yaitu mengakui bahwa Gusti Pangeran itu hanyalah Allah Ta’ala," tegas Gus Mus.

Lagi, Gus Mus kemudian menyitir QS Al Ahqaf ayat 13 berikut.

إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ، ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ

(Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.)

Baca Juga: 2 Ribu Jadi 2 Miliar, Kisah Gus Ulil Sowan Kepada Habib Syech Solo

Jadi syarat yang pertama, kata Gus Mus, adalah menyatakan bahwa Tuhannya adalah Allah (قالوا ربنا الله), yang kedua adalah istiqomah (ثم استقاموا).

"Untuk jadi wali seperti Kiai Zainal, panjenengan kurang satu syarat saja, yaitu istiqomah," tegasnya.

Menurutnya, syarat istiqomah ini memang yang paling sulit.

"Panjenengan menyaksikan sendiri bagaimana Kiai Zainal dalam keadaan gerah masih berangkat ngimami di masjid dan tetap memikirkan santri," katanya.

Lebih lanjut, Gus Mus menerangkan banyak orang yang mau sholat, tapi jarang yang sholatnya bisa istiqomah; orang yang mau mengajar juga banyak, tapi yang mengajar dengan istiqomah itu jarang.

Baca Juga: 4 Tingkatan Politik Menurut Imam Ghazali, Gus Ulil: Politik Nabi yang Tertinggi

"Banyak yang bisa memperhatikan anaknya orang, tapi yang memperhatikan anak orang secara terus-menerus itu sedikit sekali. Istiqomah itu yang berat," tegasnya.

KH Zainal Abidin Munawwir adalah pengasuh Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta yang dikenal wara, alim allamah, dan sangat disiplin.

Kiai Zainal Krapyak, sapaannya, wafat pada tahun 2014, di tengah awan mendung karena Gunung Kelud Kediri meletus, dimana abunya sampai ke Yogyakarta.

Keterangan tersebut dikutip dari status KH Hilmy Muhammad di facebook pribadinya.***

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah