TRAGIS Dikabarkan Bunuh Rakyat Sendiri, Ukraina Main Mata Fitnah Rusia Lakukan Kejahatan Perang

11 April 2022, 11:56 WIB
TRAGIS Dikabarkan Bunuh Rakyat Sendiri, Ukraina Main Mata Fitnah Rusia Lakukan Kejahatan Perang /reuters/

BERITA BANTUL - Babak baru perang Rusia-Ukraina ditandai dengan main fitnah satu dengan lainnya. 

Pembunuhan massal di Bucha Ukraina diklaim pelakunya adalah Rusia. Media Amerika Serikat dan Jerman beberkan fakta tuduhan kejahatan itu.

Buntutnya, Rusia terdepan dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB. 

Baca Juga: Link Terbaru Mudik Gratis 2022 Kemenhub: Cara Daftar dan Jadwal Berangkat-Balik

Klaim itu langsung dibantah Moskow. Bagi Moskow, pembunuhan Bucha bukanlah dilakukan oleh tentara Rusia. 

Sesuai instruksi Presiden Putin, tentara Rusia tidak akan 'menyentuh' penduduk sipil.

Perang klaim antar negara melalui media masing-masing terus dilakukan tanpa henti. Kini, klaim pembunuhan justru dilakukan Ukraina sendiri.   

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, pasukan Ukraina diduga membunuh rakyatnya sendiri di Kota Chernigov, Ukraina utara.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev.

Baca Juga: Ekspansi Nuklir China Hebohkan Dunia, Amerika Tidak Mau Hegemoninya Disaingi

Mikhail Mizintsev mengatakan kaum nasionalis Ukraina menembak dan membunuh warga sipil di Chernigov karena meminta untuk meninggalkan kota itu ke daerah yang lebih aman.

"Di kota yang sama (Chernigov) sekelompok penduduk setempat, didorong oleh situasi kemanusiaan yang serius meminta pemerintah untuk pergi ke daerah yang lebih aman," katanya, dikutip dari kantor berita TASS, Senin, 11 April 2022.

"Akibatnya, para aktivis ditahan oleh Dinas Keamanan Ukraina dan beberapa orang kemudian ditembak dan dibunuh," kata Mizintsev.

Dia juga mengklaim jembatan di Chernigov sengaja diledakkan oleh untuk mencegah penduduk setempat untuk meninggalkan kota.

Selain itu, disebutkan pula sebagian besar penduduk ditahan oleh kaum radikal karena ingin mencari tempat pengungsi ke Rusia. Minintsev menyebut hal ini dibuktikan dengan banyaknya seruan dari warga, melalui berbagai saluran ke lembaga pemerintah Rusia.

Baca Juga: Perang Terbuka Rusia-Amerika di Depan Mata, Senjata Nuklir Jadi Penyebabnya

Tuduhan ini kata dia merupakan fitnah kejahatan perang yang dilakukan Ukraina terhadap Rusia.

Sebelumnya, pejabat Rusia mengklaim kaum nasionalis tentara Ukraina secara brutal memukuli dan menyiksa tentara dan perwira intelijen Rusia yang menjadi tahanan perang.

Pada Maret 2022, muncul sebuah cuplikan video yang memperlihatkan tentara Rusia ditembak di kaki. Insiden ini dilaporkan terjadi di salah satu pangkalan militer Ukraina di Kharkov, seperti dikutip dari Sputnik News, Sabtu, 9 April 2022.

Media AS New York Time juga telah mengkonfirmasi keaslian video tersebut.

"Sebuah video yang diposting online pada hari Senin dan diverifikasi oleh The New York Times tampaknya menunjukkan sekelompok tentara Ukraina membunuh tentara Rusia yang ditangkap di luar sebuah desa di sebelah barat Kyiv," kata surat kabar itu, dikutip dari Jerussalem Post.

Baca Juga: China Luncurkan Rudal Pembunuh Amankan Kawasan Indo-Pasifik, Australia dan AS Ketakutan?

Dalam video yang tersebar di Telegram, terlihat seorang tentara Rusia teriak bahwa ada satu rekannya terluka.

"Dia masih hidup ... lihat, dia masih hidup, dia terengah-engah," kata tentara itu.

Tentara Ukraina kemudian menembak tentara Rusia yang terluka itu tiga kali sampai tewas.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler