BERITA BANTUL - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf tampil mengisi pengarahan dan humor penuh gojlokan khas warga nahdliyyin.
Humor penuh gojlokan Gus Yahya, sapaannya, dialamatkan kepada Sekrertaris Jenderal PBNU H. Saifullah Yusuf yang juga Walikota Pasuruan.
Gojlokan Gus Yahya disampaikan saat acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PBNU di Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Kamis, 24 Maret 2022.
Baca Juga: Humor Spesial Cak Lontong untuk NU, Gus Yahya dan Khofifah Ikut Tertawa
"Sekjen kita ini politisi anti mainstream," kata Gus Yahya mengawalinya yang dikutip BeritaBantul.com dari kanal youtube TVNU, 24 Maret 2022.
Menurut Gus Yahya, perjalanan karir yang dipilih Sekjen PBNU Gus Ipul berbeda dengan politisi lain di seluruh dunia.
"Beliau memilih karir yang sungguh-sungguh membumi. Setelah menjadi menteri, beliau memilih karir menjadi wakil gubernur," kata Gus Yahya yang langsung disambut tawa semua yang hadir.
Baca Juga: Jomblo Tertusuk, Tertampar, Pura-Pura Pingsan Baca Kelakar Gus Yahya Ini
Gus Yahya melanjutkan, usai purna tugasnya sebagai wakil gubernur, Sekjen PBNU memilih menjadi Walikota Pasuruan.
"Kita tunggu beberapa tahun lagi, apakah dia akan ikut pencalonan lurah," lanjut Gus Yahya yang membuat suasana Aula Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) Tasikmalaya hujan tawa.
Bukan hanya itu, lanjut Gus Yahya, dalam kesempatan acara tersebut Gus Ipul duduk berdampingan politisi anti suveri, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Eloknya, dia hari ini duduk dengan politisi anti survei, yakni Pak Gubernur Jawa Barat ini," katanya.
Baca Juga: NU Makin Besar Jumlah Warganya, Tembus 120 Juta, Ini Rahasianya Menurut Gus Yahya
Menurut Gus Yahya, Ridwan Kamil terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat menyelisihi berbagai perkiraan survei yang dilakukan oleh banyak orang.
"Maka, silahkan berjaga-jaga, kalau nanti tiba-tiba ada peristiwa politik yang menyelisihi hasil survei dengan Pak Ridwan Kamil ada di sana," tuturnya yang lagi-lagi semua tertawa.
Gus Yahya juga menyentil Ridwan Kamil yang dalam sambutan sebelumnya menyebut tentang distrupsi dalam kehidupan.
"Jangan-jangan, nanti Pak Ridwan Kamil akan menjadi distrupsi sendiri dalam politik Indonesia ini," tegas Gus Yahya bernada gojlokan.
Pidato Gus Yahya dengan nada humor penuh gojlokan sudah lazim di kalangan NU, karena guyonan dan gojlokan menjadi salah satu ciri khas keseharian warga nahdliyyin.***