Anies - Gus Muhaimin Deklarasi, Ternyata Sandiaga Uno Sambut Penuh Gembira dan Sukacita

4 September 2023, 09:25 WIB
Anies - Gus Muhaimin Deklarasi, Ternyata Sandiaga Uno Sambut Penuh Gembira dan Sukacita /

JAKARTA - Anies - Gus Muhaimin Deklarasi, Ternyata Sandiaga Uno Sambut Penuh Gembira dan Sukacita.

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sudah melakukan deklarasi di Surabaya pada Sabtu, 2 September 2023. 

Deklarasi Anies dan Muhaimin atau disingkat AMIN membuat peta politik nasional berubah drastis, seperti hengkangnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan. 

Baca Juga: Cara Habiskan Waktu Terbaik Antara Isya dan Subuh Menurut Gus Baha, Bisa Sambil Ngopi dan Ngobrol

Terkait deklarasi Anies dan Muhaimin ini, Sandiaga Uno memberikan pernyataan yang tidak terduga. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan partainya akan menggelar pertemuan dengan PDI Perjuangan (PDIP).

Pertemuan tersebut sebagai respons dari adanya deklarasi duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan bacapres dan bacawapres.

Akan tetapi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu belum menyampaikan secara spesifik mengenai kapan tepatnya kedua partai politik (parpol) tersebut bertemu.

Sandiaga mengatakan bahwa PPP sampai saat ini masih berkomitmen menjalin kerjasama politik dengan PDI Perjuangan (PDIP) untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024.

Dia berharap ada sebuah keputusan dari pertemuan PPP dan PDIP, mengingat penetapan capres dan cawapres 2024 kurang dari 50 hari lagi.

 

"Tapi pada intinya kami commit terhadap perjanjian dan kerjasama politik dengan PDIP yang mengusung Pak Ganjar Pranowo, kita menunggu dalam beberapa hari ke depan pimpinan partai politik akan bertemu dalam suasana yang kekeluargaan, mudah-mudahan memasuki tahapan-tahapan berikutnya," kata Sandiaga dalam keterangan yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Minggu 3 September 2023.

Baca Juga: Nasab Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan Sampai Rasulullah, Ini Urutannya

Terkait langkah dan strategi koalisi PPP-PDIP menyikapi deklarasi Anies dan Cak Imin, kata Sandiaga, pihaknya masih fokus terhadap isu ekonomi.

Dia mengaku hingga kini masih menyerap aspirasi masyarakat yang diakuinya masih berkutat pada penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga pangan.

“Seperti kata-kata bijak, jadi kita tunggu dulu sampai airnya tenang, semua masih terus mengupayakan keberlanjutan pembangunan, kami di PPP fokusnya di ekonomi hijau, ekonomi yang membuka lapangan kerja," ucap Sandiaga.

 

Dikatakan Sandiaga, PPP masih berfokus pada pengembangan ekonomi hijau. Dia menyebut konsep ekonomi tersebut bakal membuka peluang lapangan pekerjaan.

"Sehingga kerja mudah, harga-harga murah dan Insya Allah kita bisa mempersatukan dan menyambut kontestasi demokrasi ini dengan sukacita," tuturnya.

Sambut Positif Duet Anies dan Cak Imin

Lebih lanjut Sandiaga mengatakan bahwa kehadiran pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin yang akan berduet di Pilpres 2024 merupakan bagian dari dinamika politik. Duet tersebut lahir setelah Partai NasDem bersepakat menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Sandiaga, kehadiran pasangan Anies dan Cak Imin dalam kontestasi politik harus disambut dengan kegembiraan. Sebab, langkah politik keduanya juga merupakan bagian dari berdemokrasi.

 

"Seperti kontestasi demokrasi kan harus kita sambut dengan penuh sukacita dan penuh kegembiraan, karena kan mitra-mitra berdemokrasi," ujar Sandiaga.

Baca Juga: Profil Singkat Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Ulama Indonesia yang Jadi Pemimpin Forum Sufi Dunia

Lebih lanjut Menparekraf ini juga mengingatkan perhelatan pesta demokrasi harus dimaknai dengan semangat persatuan dan kesatuan. Karena, kata dia, perhelatan kontestasi elektoral bukan hanya untuk mencari kedudukan melainkan pengabdian dan bekerjasama dalam membangun bangsa.

Oleh karena itu, dia meminta agar para tokoh-tokoh politik maupun kontestan pemilu memainkan narasi-narasi yang sejuk dan penuh persahabatan.

"Jadi konsepnya itu adalah bertanding untuk bersanding, berkompetisi nantinya juga akan berkolaborasi. Jadi saya ingin narasi kita ini narasi yang positif dan narasi yang kekeluargaan, penuh persahabatan," ujar Sandiaga.

SUARA NAHDLIYYIN TIDAK TUNGGAL

Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru meyakini bahwa suara warga nahdiyin tidak otomatis mendukung duet Anies Baswedan-Cak Imin hanya karena ada PKB dalam koalisi.

“Suara NU di PKB berapa sih, hanya 10 persen. Jumlah itu tidak akan berpengaruh sama sekali apalagi capresnya Anies Baswedan, warga NU pasti mikir,” kata pria yang akrab disapa Gus Falah itu di Jakarta, Sabtu 2 September 2023.

 

Menurutnya, warga NU cerdas dalam menentukan pilihan politik. Sehingga, tidak memilih hanya pada satu partai politik.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun mengatakan bahwa PBNU tidak pernah menginstruksikan para nahdiyin untuk memilih salah satu parpol, misalnya PKB. Dia menegaskan, PBNU memberikan kebebasan kepada nahdiyin untuk menentukan pilihan politiknya sesuai hati nurani dan pilihan terbaik untuk bangsa serta negara.

PKB memutuskan menerima tawaran kerja sama politik yang diajukan Partai NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan-Cak Imin sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024. Duet Capres-Cawapres itu pun diberi nama 'AMIN'.

Keputusan tersebut ditetapkan usai rampungnya Rapat Pleno Gabungan DPP PKB yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur, Jalan Menanggal, Surabaya, Jumat 1 September 2023.

 

"Menerima dengan baik tawaran Partai NasDem memasangkan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Anies-Muhaimin," kata Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat PKB Muhammad Hasannudin Wahid di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur.

Dia menyebut, terbitnya keputusan itu menindak lanjuti pelaksanaan rapat pleno pagi tadi di Jakarta yang menyambut baik tawaran kerjasama dari partai NasDem kepada PKB untuk kerja sama politik di Pilpres 2024.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Pada saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.***

Editor: Amrullah

Tags

Terkini

Terpopuler