MENGGETARKAN! Nahdlatul Ulama Selalu Ngikut Hisab dan Rukyat 1 Ramadhan Pemerintah, Ini Kisah Alasannya

- 1 April 2022, 19:08 WIB
Hasil sidang isbat kemenag RI awal 1 Ramadhan 2022
Hasil sidang isbat kemenag RI awal 1 Ramadhan 2022 /Kemenag/

BERITA BANTUL – Dalam menentukan kapan dimulainya tanggal 1 Ramadhan dan selesainya bulan Sya’ban adalah perhitungan Hisab (astronomi) dan Rukyat (observasi melihat hilal secara langsung).

Ketika dilakukan Hisab dan Ruhyat maka akan diketahui sudah muncul atau belum Hilalnya.

Dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) terkenal dalam sebuah kajian ilmu pondok pesantren dan para kiai bahwa ilmu yang mempelajari tentang Hisab dan Rukyat ialah ilmu Falak.

Baca Juga: PWNU Jawa Timur Laporkan Hilal Tak Terlihat, Ramadhan 2022 Jatuh Pada Minggu 3 April 2022

Suatu ketika, dalam masa dimana KH. Hasyim Asy’ari (pendiri organisasi NU) pernah melakukan teguran terhadap menantunya perihal hasil hisab dan rukyat yang diumumkan tanpa melalui pemerintah.

Sang menantu bernama KH Ma'sum Ali dari Jombang, ia adalah seorang ahli Falak yang juga menulis kitab tentang falak.

Sudah menjadi kelaziman bagi ahli falak untuk melakukan puasa dan lebaran sesuai hasil Hisab dan rukyatnya sendiri.

Pada suatu hari sesuai dengan hasil perhitungannya, Kiai Ma'sum Ali memutuskan untuk ber-Idul Fitri sendiri yang ditandai dengan menabuh bedug bertalu-talu.

Baca Juga: Awal Ramadhan 2022 Mungkin Berbeda, Hilal Menurut NU Kenapa Tidak Pakai Hisab Saja?

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: Munas Alim Ulama NU Cipanas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah