Indonesia Terkena Dampak Konflik Rusia-Ukraina? Luhut Pandjaitan: Kita Terpaksa Naikan Pertamax

- 2 April 2022, 10:40 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) meninjau Depo LRT (Light Rail Transit) Jabodebek, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022). Kunjungan tersebut untuk meninjau kesiapan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) meninjau Depo LRT (Light Rail Transit) Jabodebek, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022). Kunjungan tersebut untuk meninjau kesiapan /Antara/Fakhri Hermansyah/

BERITA BANTUL – Seperti yang telah diketahui bahwasannya Harga bahan bakar Pertamax saat ini telah naik menjadi Rp12.500 per liter.

Bahan bakar Pertamax yang kini naik itu disebabkan karena crude oil dunia telah terdampak dari konfil antara Rusia-Ukraina.

Dikutip BeritaBantul.com dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Pertamax Rp12.500 per Liter, Luhut Pandjaitan Sebut Indonesia Negara Paling Lambat Naikkan Harga BBM

Baca Juga: PP Al Falah Ploso Kediri Tetapkan Awal 1 Ramadhan 2022 Jatuh Pada 2 April 2022, Berikut Keterangannya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari sebelumnya Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 yang mulai berlaku 1 April 2022.

Luhut mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat menaikkan harga BBM dibanding negara lain.

"Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April. Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," kata Luhut.

Baca Juga: DPP FPI Umumkan Awal 1 Ramadhan 1443 H Pada Tanggal 2 April 2022, Begini Keterangannya

Luhut yang ditemui dalam kunjungannya ke Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jawa Barat, pada Jumat, 1 April 2022 menjelaskan kenaikan harga BBM sudah diberlakukan banyak negara lain sejak terjadi kelangkaan minyak mentah (crude oil) sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina dan kelangkaan minyak nabati.

"Memang kelangkaan crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia, kemudian kelangkaan juga sekarang sun flower karena tidak ekspor dan impor dari Ukraina dan sanksi (kepada Rusia) itu tadi membuat ini bermasalah," katanya.

Luhut mengatakan Indonesia masih beruntung tidak terdampak terlalu besar akibat konflik Rusia-Ukraina, karena mampu mengelola ekonomi dengan lebih baik.

Baca Juga: PBNU Tetapkan 1 Ramadhan 2022 Jatuh Pada Minggu 3 April 2022

Namun, ia menyatakan pemerintah harus menentukan pilihan untuk menaikkan harga Pertamax lantaran harga minyak dunia dalam APBN sudah tidak terbendung lagi dengan harga minyak di lapangan.

"Karena kalau tidak (naikkan) harga asumsi crude oil 63 dolar AS di APBN, sekarang ini sudah 98 atau 100 dolar AS. Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," tuturnya.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Luhut memastikan pemerintah akan berupaya untuk bisa menekan harga BBM nasional dengan dua upaya. Pertama, dengan memanfaatkan penggunaan mobil listrik untuk mengefisiensikan penggunaan BBM.

Baca Juga: MENGGETARKAN! Nahdlatul Ulama Selalu Ngikut Hisab dan Rukyat 1 Ramadhan Pemerintah, Ini Kisah Alasannya

"Jadi nanti mobil listrik ini kita dorong karena itu juga menghemat penggunaan fuel (BBM) ke depan," katanya.

Kedua, langkah efisiensi lain yang dilakukan yaitu dengan pengembangan lumbung pangan (food estate). Luhut mengatakan jika Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat, maka bisa meredam dan menghindari gejolak kenaikan harga pangan yang terjadi di dunia.

"Food estate yang kita buat, Presiden perintahkan kita dorong lagi semua supaya itu bisa menghindari kenaikan harga di dunia ini yang sekarang bergejolak," ujar Luhut.***

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah