Kabar Duka, KH Ma'ruf Zainuddin Pengasuh Pesantren Arrisalah Lirboyo Meninggal Dunia

- 6 Mei 2022, 00:27 WIB
KH Ma'ruf Zainuddin Pengasuh Pesantren Arrisalah Lirboyo Kediri
KH Ma'ruf Zainuddin Pengasuh Pesantren Arrisalah Lirboyo Kediri /facebook/santri lirboyo/

BERITA BANTUL - Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. Salah satu kiai kharismatik Lirboyo dikabarkan meninggal dunia. 

Namanya KH Ma'ruf Zainuddin, Pengasuh Pondok Pesantren Arrisalah Lirboyo Kediri meninggal dunia pada Kamis, 5 Mei 2022, sekitar pukul 22.45 WIB. 

KH Ma'ruf Zainuddin adalah menantu KH Anwar Mansur, Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri.

Baca Juga: Semalam Suntuk Berdoa untuk Santri, Rahasia Mbah Karim Lirboyo Lahirkan Ulama Hebat

Kabar meninggalnya KH Ma'ruf Zainuddin tersebar luas di berbagai grup media sosial, termasuk akun facebook Serambi Lirboyo yang jadi media silaturahim alumni Pesantren Lirboyo Kediri.

"Turut berbelasungkawa yang sedalam - dalamnya atas wafatnya Romo KH. M. MA'ROEF ZAINUDDIN, Pengasuh Pondok Pesantren Ar Risalah Lirboyo, Kamis, 05 Mei 2022 M. Dimohon menyempatkan ziyadah doa Fatihah untuk beliau," tulis Serambi Lirboyo, 5 Mei 2022.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari keluarga terkait waktu dan tempat pemakaman almarhum. 

Sosok KH Ma'ruf Zainuddin adalah sosok ulama yang teguh dan istiqomah dalam mendidik santri.  

Baca Juga: Rahasia Doa Nabi Khidir Kepada Mbah Maimoen Zubair Sarang Saat Ngaji di Lirboyo

Dikutip dari facebook Robert Azmi, dijelaskan nasehat penting dari KH Ma'ruf Zainuddin berikut ini. 

Pas mbukak kitab Mauidzatul Mukmininku, aku tersentak kaget.

Ternyata disitu buanyak banget dawuh dari Beliau yang mulia mbah Yai Ma’ruf Zainuddin Lirboyo yang ku tulis di pinggir kitabku, dan yang lebih “menyakitkan” ternyata benar-benar menghunjam di relung kalbuku.

Untung dulu tak tulis, kalau nggak. Di tengah pujian orang banyak, siapa lagi yg mau menghajar hatiku tanpa merasa tersakiti??

Oke tak ambil beberapa dawuh saja, biar nggak pedes matanya:

“Dalam satu perjuangan sabar, ulet penting. Kadangkala perlu kendablekan kala dicaci orang. Itu resiko”.

“Keberhasilan pasti semua atas kesabaran (lalu beliau dawuh: Likulli Ni’matin Mahsuudatun), ora kerono ndungo to’ (tidak karena doa saja)”.

Baca Juga: Tersingkapnya Kewalian Gus Dur Saat Beli Durian, Penjualnya Langsung Teriak Menangis

“Perjuangan membutuhkan Syaja’ah (keberanian). Kalau berjuang ndak usah antri!!”.

“Ngaji karo omong thok iku repot (Ngaji dengan bicara saja itu repot). Kalau pake kitab itu bagus. (kenapa ngaji bicara repot) sebab yg mengenai dirinya tidak diungkapkan, beda dengan kitab”.

“Ikhlas tidak bisa datang tiba-tiba, tapi diusahakan”.

“Tugase Kyai,,, wani ngomong yo wani dadi contoh (Tugas kyai itu, kalau berani ngomong, ya berani menjadi contoh)”.

“Sing penting yakin bener, jalan terus. Jangan perduli dicaci, Insya Allah berhasil”.

“Li-I’laai kalimatillah/Karena untuk meluhurkan agama Allah, kita boleh mengumpulkan harta, karena kalau kita lemah sulit untuk berjuang”.

“Cobaan paling berat nikmat. (Misal) mencuri karena istri yg dicintainya”.

“Selain mempeng Riyadloh”.

“Hidup dibuat susah (ya) susah, mudah (ya) mudah. Yang penting dari pondok jangan pesimis. Tp, semua yaa ada nasib”.

“Jujur dan tanggungjawab adalah modal kerja”.

Baca Juga: Kisah Langka, Gus Miek Ngaji Kitab Fathul Wahhab Sampai Khatam

“Kita tidak usah memandang dunianya orang tua. Kita sudah besar,,, cari sendiri uang!!”.

“Biasanya santri, kejujuran/dzonnya kebablasen, sehingga sering ditipu orang, akhirnya tidak percaya dengan orang”.

“Ngadepi ilmu sing ati-ati, ojo sembrono ugi ngremehne. Ilmu iku malati. Coro iso ngomong: “Awasno, sok nek ndek omah!!. (Menghadapi ilmu yg hati2, jangan sembrono ples meremehkan. Ilmu itu malati/semacam punya karma. Kalau ia bisa berbicara: “Awas kalau kamu sudah dirumah”).

“PD bagus, terlalu PD jelek”.

“Nek nyawang kiai sugeh, jangan dilihat akhirnya, tapi lihat awal berjuangnya gimana, ngajinya gimana”.

“Yg penting jangan silau dengan dunia”.

“Kiai dapat dunia bukan untuk senang-senang, tapi untuk tujuan”.

“Apa yg terjadi kita harus ingat, itu semua adalat Qudrot Allah, kita berjuang, kalah menang, tidak target, ndak masalah”.

“Iman yg terakhir yg paling berat Qadla-Qadar, jelek-bagus”.

“Kita miliki dunia hati-hati, jangan sampai yang tidak ada manfaatnya”.

“Di lok-lokne wong ora nanggepi bagus (dicaci orang tidak menanggapi bagus), tapi harus koreksi diri, benar atau tidak. Kalau benar, jalan terus,,,”.

Dan masih buanyak lagi....

Nasehat ini diunggah di facebook Robert Azmi pada 28 April 2017.***

Editor: Ahmad Amnan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah