Dampak akibat banjir rob meliputi berbagai aspek kehidupan seperti mengubah fisik lingkungan, penurunan kualitas lingkungan, dan kerugian ekonomi (Putra dan Marfai, 2012).
Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional 2022, Gus Hilmy Ingatkan PR Pendidikan dan Kualitas SDM
Pemodelan banjir rob di pesisir Semarang bagian utara dilakukan dalam empat skenario ketinggian air laut yaitu 25, 50, 75, dan 100 cm.
Semakin tinggi skenario genangan, maka semakin luas lahan yang terdampak banjir rob. Melalui pemodelan banjir rob pada berbagai skenario ketinggian air laut dapat diketahui jenis dan luas penggunaan lahan yang terdampak.
Penggunaan lahan yang terdampak oleh banjir rob meliputi jalan, lahan kosong, permukiman, area bisnis, tubuh air, dan tambak ikan.
Pada setiap skenario genangan, penggunaan lahan dengan luasan terdampak yang paling tinggi adalah jalan dan lahan kosong.
Baca Juga: Sistem Kaderiasi Baru di NU dalam Penjelasan Gus Ulil Ketua Lakpesdam PBNU
Dampak pada penggunaan lahan dapat divaluasikan secara ekonomi sehingga dapat diketahui besar kerugian dalam rupiah yang dialami oleh masyarakat.
Penggunaan lahan berupa jalan menghasilkan besar kerugian mencapai 400 miliar rupiah, sedangkan lahan kosong mencapai 6 miliar rupiah pada skenario genangan tertinggi yaitu 100 cm.
Banjir rob yang terjadi di pesisir Semarang bagian utara mengalami peningkatan frekuensi dan luasan terdampaknya.