Ini yang Dikatakan Prof Zainul Hamdi Usai Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI

- 4 Januari 2023, 20:41 WIB
Ini yang Dikatakan Prof Zainul Hamdi Usai Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI
Ini yang Dikatakan Prof Zainul Hamdi Usai Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI /IIQ/

Kelas dua saya lalui dengan kehancuran. Fisika hancur. Matematika lebur. Kimia binasa. Justru saya sangat antusias untuk pelajaran kesenian dan sastra Indonesia.

Sejak itulah saya bercita-cita menjadi penyanyi. Jika tidak, saya ingin menjadi guru Bahasa Indonesia. Pokoknya masa depan saya adalah bermain gitar, bernyanyi, dan berpuisi.

Betapa indahnya. Lupakan Fisika! Persetan Matematika! Gak mau berteman dengan Kimia.

Saya mulai belajar main gitar. Belajar memetiknya sambal mendendangkan lagu-lagu slow rock Nicky Astria. Nge-band bersama kawan-kawan.

Menyanyikan lagu-lagu God Bless atau SAS atau Ikang Fauzi. Menikmati Rolling Stones atau Scorpion. Menghadiri setiap acara band di berbagai SMA dan alun-alun kota.

Berangkat ke sekolah hanya dengan satu buku tulis yang terlipat dan diselipkan di saku belakang celana. Sepatu diinjak tumitnya. Bukannya tidak mau belajar, tapi otak terus-merus menolak membuka diri untuk matematika, fisika, dan kimia. Apa boleh dikata.

Tidak ada yang bisa dibanggakan kecuali bahwa saya pernah mewakili sekolah untuk ikut lomba menyanyi antar-MAN se-Jatim. Menyanyikan “Panggung Sandiwara” dan “Hening”. Juara harapan I. Lumayan!

***

Saat saya kelas 2, tahun 1989, Biru Langit mengeluarkan album ketiganya: “Ujung Hari”. Lagu andalan di album ini sebetulnya adalah “Ujung Hari” yang diciptakan Farid Hardja, namun yang meledak justru “Terlampau Jauh” yang diciptakan Nuris Iskandar.

Jika pada album sebelumnya, “Luka”, Biru Langit lebih mengandalkan string section, pada “Terlampau Jauh” kental nuansa saxophone.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah