Di album ini, vokalis Biru Langit tidak lagi Irma Kirana, tapi Lina Alia, seorang penyanyi asal Cianjur yang kala itu masih duduk di bangku kelas dua SMA.
Di tahun-tahun itu, era Rinto Harahap dan Obi Mesakh mulai meredup diganti genre pop kreatif. Nama-nama beken seperti Fariz RM, Oddie Agam, Utha Likumahuwa, Deddy Dukun, Dian Pramana Putra, Trie Utami, Mus Mujiono, dkk. merajai blantika musik tanah air waktu itu.
God Bless semakin garang dengan cabikan gitar Eet Sjachranie. Musik rock menggemuruh seantero negeri melalui tangan dingin produser Log Zhelebour.
Tentu saja saya menikmati semua itu. Tapi hati saya tidak bisa berpaling dari Biru Langit. Di antara dentam drum yang kami mainkan bersama kawan-kawan saat nge-rock, diam-diam saya menikmati “Terlampau Jauh”.
Lagu ini dibuka dengan lantunan solo saxophone yang dipadu dengan dentingan piano.
Setelah bagian awal musik yang nge-beat, vokal Nuris terdengar menyanyikan bait pertama “Terlampau Jauh”:
“Ketika mimpi t’lah usai berlalu
Dari suasana kasih hingga kecewa
Sesalnya aku mudah terjatuh
Dalam bayang duga dan sangka