Profesionalisme Dosen Terletak pada Kemampuan Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

- 18 Agustus 2023, 07:36 WIB
Profesionalisme Dosen Terletak pada Kemampuan Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Profesionalisme Dosen Terletak pada Kemampuan Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi /kemenag/

JAKARTA - Profesionalisme Dosen Terletak pada Kemampuan Laksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. Dr. Amin Suyitno, M.Ag menekankan pentingnya profesionalisme dosen.

“Profesionalisme dosen terletak pada kemampuan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memerlukan kompetensi tinggi, tidak bisa biasa-biasa saja," katanya.

Baca Juga: Seribu Retorika Tak Bermakna Dibanding Satu Perbuatan yang Bermanfaat

Guru Besar UIN Palembang ini berharap agar para dosen kembali kepada khittah-nya sebagai seorang akademisi yang ahli dalam mengemban tugas secara profesional.

“Idza wusidal amru ila ghairi ahlihi, fantadziris-saa’ah (apabila sebuah perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya)," ungkap Suyitno.

Penegasan itu disampaikan kepada 2.500 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mengikuti Short Course Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP).

Giat ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bersama Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. 

Shortcourse dibuka Menteri Agama yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023.

Baca Juga: Innalillahi Muhammad Ibrohim Ulinnuha Santri Ploso Asal Bantul Meninggal Dunia

Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Prof Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan empat tujuan PKDP, yaitu:

(1) kompetensi pedagogik terkait pengampuan pembelajaran efektif.

(2) pembinaan karier dosen terkait pencapaian target jabatan tertinggi sebagai Guru Besar.

(3) karya ilmiah terkait kontribusi perguruan tinggi terhadap pengembangan keilmuan.

(4) moderasi beragama dan semangat kebangsaan.

Untuk mencapai keempat dimensi tersebut, lanjut pria yang akrab dipanggil Inung, peserta mengikuti kegiatan melalui tiga tahapan, yaitu:

1. in service course I.

2. on the job course.

3. in service course II.

"Dengan durasi total mencapai 60 hari yang meliputi 200 jam," tegas Inung.

Baca Juga: Innalillahi Prof KH Roem Rowi Mantan Ketua MUI Jawa Timur Meninggal Dunia

Turut hadir dalam pembukaan secara luring, Rektor UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Asep Saifuddin Jahar, M.A., Ph.D, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Drs. Supriadi, M.Pd.

Hadir juga Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Dr. Mastuki, M.Ag dan Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Dr. Syafi’i, M.Ag dan Unsur Pimpinan UIN Jakarta.

Hadir pula secara daring 58 Rektor/Ketua PTKIN se-Indonesia, Perwakilan 19 UIN Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) PKDP, Kasubdit Ketenagaan Ruchman Basori yang hadir secara langsung pada PKDP di UIN Malang, dan para Pejabat Eselon III dan IV Diktis lainnya.***

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah