Cerpen “Si Kecil Berbisnis” Dapat Menginspirasi Pemuda Zaman Sekarang

- 12 Desember 2022, 22:45 WIB
Foto jualan buku
Foto jualan buku /

PENDIDIKAN-Dalam dunia bisnis untuk saat-saat ini sangat penting kita lakukan. Selain untuk memenuhi kebutuhan finansial, juga untuk mencari pengalaman tentang dunia bisnis yang sangat pesat seperti saat ini.

Sebab, berbisnis itu merupakan suatu hal yang tepat kita ketahui dan dilakukan demi terciptanya kesejahteraan bersama. Baik, secara finansial maupun kesehatan.

Dengan dilengkapi zaman serba digital tentu akan lebih mudah dalam melakukan strategi berbisnis. Sederhananya, dapat kita baca sebuah cerita pengalaman seseorang di bawah ini, sebut saja “Si Kecil Berbisnis “.

Baca Juga: Beberapa Fakta Menarik yang Prelu untuk Diketahui tentang Golongan Darah O

Perihal waktu, saya lupa kapan memulai bisnis pertama kalinya, ya karena saya manusia, tempatnya salah dan lupa. Sebelumnya, saya ikut berbisnis karena melihat kondisi sendiri yang begitu ngeri akan kebutuhan dan keinginan yang tak ada hentinya.

Untuk itu, saya memiliki niatan berbisnis kendati tak bertahan karena tertampar rasa malas dan waktu yang berdesakan dengan tanggungan sebagai mahasiswa.

Awalnya, saya melihat sebuah story di whatsapp temen tentang jualan buku muslim dan sejenisnya. Begitu tertariknya hingga saya komentar story tersebut. “Eh, Lia. Kamu jualan bukunya siapa tuh? “, “Oh, itu aku ikutan reseller dari ibunya temenku.” Balasnya. “Owalah, bayar nggak kalo mau ikutan reseller?” lanjutku. “Nggak kok!”. Jawabnya. “Wahh aku mau juga dong. Boleh minta nomornya nggak hhe... “, “Oke, bentar”. Lanjutnya.

Singkat cerita.

Baca Juga: Jadi Santri Berat Tidak! Ini Jawabannya Santri Modern, Nyantri Sekaligus Sekolah

Nah, dari sinilah saya mulai mengenal apa itu reseller? Apa itu bisnis? Apa itu susahnya berjualan tapi senengnya jika dapat keuntungannya. Hihi. Saya bergabung bisnis ini mulai dari kuliah online di mulai.

Sehingga modal kuota dan tenaga menawar di media sosial sangat dibutuhkan. Alhamdulillah, sudah lumayan pembeli yang tertarik dengan buku-buku muslim yang saya tawarkan di WhatsApp utamanya, Facebook, Instastory.

Rata-rata temen sendiri yang membeli hihi. Dan keuntungannya pun aku niatkan untuk beli buku yang saya jual karena saya juga tertarik dengan bukunya dan karena saya reseller jadi harga lebih ringan dibandingkan konsumen.

Tetapi, susahnya ketika ada pembeli yang hanya bertanya, ongkirnya kalo luar Jawa berapa?..., Pake ongkir nggak..., Wahh pengen tapi...., dsb. Pertanyaannya begitu banyak dan akhirnya di tunda atau tidak jadi karena kondisinya masing-masing.

Baca Juga: Strategi Mendidik Anak di Rumah Menurut Dr KH Jamal Ma'mur Asmani

Selain itu, ketika sudah banyak yang di posting tetapi yang melihat hanya sedikit dan tidak ada yang respon mungkin karena sudah bosen ya haha. Sepi. Dan berakhir setelah naik semester tua harus lebih fokus belajar hhe.

Selanjutnya, saya putuskan jualan secara langsung dengan menjadi reseller dari ibunya temen sendiri. Sebab, sudah di pondok lebih mudah pembelinya hanya temen sendiri hihi.

Jadi saya niat berjualan makanan ringan seperti kripik pangsit, stik, dan makanan basah sebagai tambahannya. Saya berpikir santri lebih banyak makan dan ngemilnya hihi.

Walaupun keuntungannya tak seberapa tetapi setidaknya saya berusaha untuk bekerja keras mencari uang sendiri sebagai pengalaman kedepannya nanti.

Baca Juga: Bullying dan Dampaknya Terhadap Mental Seseorang.

Pengalaman yang saya dapatkan bermacam-macam, baik suka duka pasti dirasa. Pertama, bimbingan berbisnis yang rumit. Kedua, menambah relasi. Ketiga, strategi berkreatifitas dalam berjualan. Dan sebagainya. Semoga bermanfaat.***

Penulis : Siti Fatimah Zahro, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

 

 

 

 

 

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah