BERITA BANTUL - Penyelenggaraan haji tahun 1443 H/2022 M adalah pengalaman pertama yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sebab pada musim haji inilah waktu persiapan pemberangkatan paling singkat, termasuk harus ada syarat PCR negatif.
“Kita jadi saksi sejarah ikut mengawal penyelenggaraan haji masa pandemi yang semuanya serba pengalaman pertama,” ungkap Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Nadhif saat Rakor Penyelenggaraan Ibadah Haji DIY 1443 H/2022 M, Selasa 21 Juni 2022 malam melalui zoom meeting.
Pihaknya memberikan apresiasi kepada jajaran Bidang PHU Kanwil dan Kasi PHU Kankemenag Kabupaten/Kota atas komitmen layanan jemaah mulai dari pelunasan, bimbingan manasik hingga keberangkatan.
“Sampai malam ini dari Embarkasi Solo sudah menerbangkan 26 Kloter dengan jumlah 9.320 jemaah,” ungkap Nadhif yang juga Wakil Sekretaris I PPIH Embarkasi Solo ini.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, ada 9 orang jemaah Embarkasi SOP yang dirawat di RSAS. “Dua di antaranya adalah jemaah DIY,” terang Nadhif.
Baca Juga: 3 Karomah Kiai Hamid Pasuruan, Mulai tentang Haji Sampai Politik
Selain 31 jemaah asal Sleman yang belum terbang ke Tanah Suci karena bergabung dengan Kloter 43-SOC (terakhir), Nadhif meninformasikan masih ada satu jemaah asal Sleman yang masih positif Covid.