"Para pemuda yang memiliki idealisme kuat harus menjadi penyeimbang di masyarakat. Kita tidak boleh diam ketika melihat sesuatu yang kurang baik. Apalagi era digital ini, arus informasi banyak dimotori oleh kaum muda. Manfaatkan itu untuk memperkuat kebangsaan," tandasnya.
Penegasan Prof Machasin itu disampaikan saat membuka acara MUI DIY melalui Komisi Pendidikan dan Bina Generasi Muda saat menggelar seminar dan lokakarya (semiloka), Minggu 29 Oktober 2022 di Gedung DPD RI di Yogyakarta.
Seminar ini mengambil tema 'Merenda Organisasi Pemuda Untuk Kejayaan Indonesia'.
Semiloka menghadirkan dua narasumber yakni Wakil Ketua Umum MUI DIY Dr KH A Zuhdi Muhdlor, dan Kepala Seksi Pemuda Balai Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Rini Admiwati.
Ketua Komisi Pendidikan dan Bina Generasi Muda MUI DIY, Dr KH Muhtarom Ahmad MSi menegaskan, semiloka kali ini digelar salah satunya untuk membangun jalinan komunikasi antar organisasi pemuda yang ada di DIY.
Baca Juga: Pemerintah, NU, Muhammadiyah! MUI Himbau Selalu Hormati Perbedaan Perihal Hari Raya Idhul Adha
Hal ini sejalan dengan peran MUI sebagai mitra pemerintah dan pelayan umat, sehingga mampu merangkul seluruh elemen bangsa. Khususnya organisasi kepemudaan islam yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya.
Sementara dalam paparannya, KH A Zuhdi Muhdlor memaparkan kiprah para pemuda yang mampu menjadi pemersatu bangsa.
Tidak hanya Sumpah Pemuda pad 28 Oktober 1928 yang menjadi penanda adanya kesadaran untuk bersatu melawan penjajahan dan segala keterbelakangan bangsa, namun kepeloporan pemuda dalam islam pun tercatat dengan tinta emas.