Umru al-Qais menyambut baik, bahagia bisa bertemu dengan keturunan Sang Rasul yang tidak ditakdirkan bertemu dengan Rasulullah.
Sayyiduna Ali berkata: “Kami ingin menjadi menantumu”.
Umru al-Qais menjawab: “Marhaban wahai keluarga Nabi SAW, aku menikahkanmu wahai Ali dengan putriku 'al-Mahyaah', aku menikahkanmu wahai al-Hasan dengan putriku 'Salma', dan aku menikahkanmu wahai al-Husein dengan putriku 'ar-Rabaab'.
Perniakahan Sayyidina Husein dengan Rabab melahirkan perempuan yang jadi tokoh besar bernama Sayyidah Sukainah yang lahir pada tahun 47 Hijriyah di tengah suasana yang bergejolak.
Putri itu diberi nama Aminah, tapi oleh Sayyidah Rabab diberi laqab Sukainah yang berarti sosok yang membuat ketenangan.
Baca Juga: Biografi Singkat Imam Husein bin Ali, Cucu Rasulullah yang Wafat di Karbala
Pemberian gelar Sukainah itu karena Aminah kecil yang ceria membuat keadaan keluarga menjadi tenang dan damai.
Dalam darah Sayyidah Sukainah bercampur antara darah ayah yang keturunan Sayyiduna Nabi Muhammad dan darah ibu yang keturunan raja.
Kecintaan Sayyidina Husein yang mencolok membuat saudaranya Sayyidina Hasan menegur.
Sayyidina Husein pun menyebutkan bait-bait syair atas kenyamanan hidup yang dirasakan dalam rumah yang ditinggali Rabab dan putrinya Sukainah.