Terlepas kekurangannya di sana-sini, mungkin agak berlebihan tapi barangkali tidaklah sepenuhnya salah, jika bisa dikatakan, Gus Dur bukanlah semata sosok fenomenal, tapi Gus Dur adalah fenomena itu sendiri.
Hingga suatu ketika, setelah beberapa hari terpilih sebagai presiden, Gus Dur membuat pengakuan bahwa ia pernah meluangkan waktu untuk pergi ke Desa Kajen, Margoyoso, Pati.
Gus Dur berziarah ke makam keluarga dan leluhurnya. Sudah tentu perjalanan ini bukanlah nota dinas kepresidenan, melainkan lebih perjalanan personal Gus Dur.
Siapakah leluhur yang hari itu sengaja didatangi oleh Gus Dur? Iya adalah Mbah Mutamakin.
Gus Dur saat ziarah ke makam Mbah Mutamakkin itu mengaku datang bukan sebagai presiden, tetapi sebagai keturunan Mbah Mutamakin.
Ia juga mengaku datang bukan untuk syukuran, tetapi untuk slametan, karena selamat bisa melaksanakan perjuangan Mbah Mutamakin.
Mbah Mutamakkin melawan sistem yang salah. Beliau menegakkan keadilan demi kepentingan rakyat.
Baca Juga: Bukti Karomah dan Kesaktian Gus Dur, bagi yang Merasakan Langsung Terkagum-kagum
Siapakah Mbah Mutamakin, dan apakah korelasi sosok itu dengan kiprah Gus Dur? Apakah pelajaran utama dari kasus Mbah Mutamakin bagi vision Gus Dur?