Mbah Mutamakkin Kajen dan Gus Dur: Rahasia Langit dalam Ajaran Joko Tingkir

- 12 Desember 2022, 17:07 WIB
Gus Dur dan KH Abdullah Salam dikenal sama-sama keturunan Mbah Mutamakkin Kajen dan Joko Tingkir
Gus Dur dan KH Abdullah Salam dikenal sama-sama keturunan Mbah Mutamakkin Kajen dan Joko Tingkir /facebook/adib/

Seni retorikanya pun sangat memadai. Selain kaya dengan permainan metaforik, juga paham pesan simbolik dalam bercakap.

Singkat kata, sangat terpelajar dan berkelas. Menariknya pada saat itu, Ketib Anom juga mengakui ajaran Dewa Ruci itu memiliki hubungan maknawi yang secara hakiki tidaklah berbeda dengan saripati Islam.

Sementara itu, Mbah Mutamakin ialah sisi lainnya. Selain gagal memenuhi tantangan debat tersebut, Mbah Mutamakin juga tak cakap menafsirkan permainan simbolik dalam kitab Bhima Suci.

Tutur katanya buruk, bagaimana tata krama pergaulan di lingkungan birokrasi keraton, juga enggak paham. Maklum, Mbah Mutamakin miskin. Dalam perdebatan ini Mbah Mutamakin kalah telak. Hasilnya dia jadi olok-olok dan bahan tertawaan banyak orang yang hadir.

"Sekiranya ia tidak pernah pergi naik haji//ia pantas menjadi penjual jerami//atau berdagang itik" demikian olok-olok dalam Serat Cebolek Pupuh IV.

Namun nasibnya masih beruntung. Tak seperti generasi sebelumnya--Syaik Siti Jenar yang dihukum mati, Sunan Panggung dibakar api sekalipun konon tidak mati, Ki Bebeluk maupun Syaik Among Raga juga dihukum mati--Mbah Mutamakin luput dari hukuman. Raja Pakubuwana II memaafkan dan memberi ampunan.

Baca Juga: Cara Meraih Ilmu yang Berkah dan Bermanfaat Menurut KH Maimoen Zubair Sarang

Selain itu, raja justru punya pandangan lain. Bukan hanya merasa berempati, raja juga melihat sinar kesucian di balik wajahnya yang terkesan bodoh.

Demikian ujar raja, seperti terekam dalam Serat Cebolek, pupuh IV, 33, "Telah menjadi suratan, ia diciptakan dengan tampang dungu//tapi diberi hati yang suci//untuk menjadi petugas sukma//(ia telah) ditakdirkan memiliki hati suci."

Dua setengah abad kemudian, setelah Pakubuwana mangkat. Pada 1999 Gus Dur menjadi Presiden Keempat RI.

Halaman:

Editor: Muhammadun

Sumber: Indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah