Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI, Ini Profil Professor Ahmad Zainul Hamdi UIN Sunan Ampel Surabaya

- 4 Januari 2023, 22:16 WIB
Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI, Ini Profil Professor Ahmad Zainul Hamdi
Dilantik Jadi Direktur DIKTIS Kemenag RI, Ini Profil Professor Ahmad Zainul Hamdi /UINSA/

Terlibat dalam Gerakan Mubes Warga NU di Cirebon (2004), dan memimpin pleno terakhir di acara Mubes warga NU itu (bersama Sumanto al-Qurthubi). Juga terlibat dalam merumuskan 9 Nilai Utama Gus Dur, dalam pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Ahmad Zainul Hamdi, lahir di Lamongan, 18 Mei 1972, dari orang tua yang bernama Bapak Kupsan dan Ibu Halimah. Kedua orang tuanya adalah satri yang taat, sehingga sangat memperhatikan pendidikan anaknya, sehingga sejak kecil Ahmad Zainul Hamdi dididik dasar-dasar agama, membaca Al-Qur’an, dan praktik sholat.

Pendidikan formalnya, dimulai di MI Ma`arif Gempol, Pading, Lamongan; kemudian melanjutkan ke jenjang menengah di MTs Matholiul Anwar, Simo, Sungelebak, Lamongan; dan kemudian melanjutkan pendidian di MAN Lamongan.

Ketika di Lamongan itu, Ahmad Zainul Hamdi juga nyantri di Pesantren Tanwirul Qulub, dan di antara gurunya adalah KH. Fadlil Marzuki.

Sedangkan tatkala belajar di MTs, pendidikan MTs Mathaliul Anwar adalah bagian dari amal amal sosial Pesantren Mathaliul Anwar.

Pesantren ini, sekarang memiliki alamat publikasi di ppmawar.or.id., dan terletak di Jl. Raya Simo Sungelebak, Karanggeneng, Lamongan. Pesantren ini didirikan oleh KH. Abdul Wahab pada 18 Januari 1914, yang awalnya berawal dfari pengajian yang berbasis di rumah sang kyai.

Setelah KH. Abdul Wahab meninggal (12 Maret 1925), kepengasuhan digantikan anak-anak dan menantunya, sampai 1935, yaitu KH. Abdullah. KH Rusman, dan KH. Dja’far.

Setelah tahun 1935, Pesantren Mathaliul Anwar ini diasuh oleh KH. Sofyan Abdul Wahab, yang juga menjadi Ketua Tanfidziyah NU Karanggeneng, dan pernah menjadi Anggota DPRD mewakili partai NU di Lamongan.

Pada masa kepemimpinan KH. Sofyan Abdul Wahab, sekolah formal mulai dibuka tahun 1951, kemudian Madrasah Tsnawaiyah (1959), dan Madrasah Aliyah (1969). Ketika KH. Sofyan Abdul Wahab wafat (20 Januari 1980), pondok ini sudah punya TK Muslimat NU, MI Tarbiyatul Banin-Banat, MTs dan MA, dengan tidak kurang dari 1250-an santri yang menuntut ilmu. Setelah itu, pesnatren ini diteruskan oleh KH. Mahsuli Effendi (wafat 8 Desember 2011) dan putra-putranya. Sekarang Pesantren ini, selain memiliki pendidikan TK, MI, MTs, dan MA, juga memeliki SMP NU, SMEA/SMK NU, dan Universitas Darul Ulum (berdiri tahun 1989).

Ketika Ahmad Zainul Hamdi ada di Pesantren Mathaliul Anwar ini, pesantren ini sedang diasuh oleh KH. Mahsuli Effendi. Ahmad Zainul Hamdi di pesantren belajar kitab-kitab dasar yang menjadi kurikulum pesantren, mulai fiqh, tauhid, akhlaq, dan nahwu sharaf, seperti al-Ajrumiyah, Aqidatul Awam, Hidyatus Shibyan, Safinatun Najah, Matan Ghoyah wat Taqrib, dan beberapa yang lain.

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah