Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (8): Oknum Baalawi Lakukan Pendustaan Nasab Keluarga Walisongo

- 5 Juni 2023, 22:20 WIB
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (8): Oknum Baalawi Lakukan Pendustaan Nasab Keluarga Walisongo
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (8): Oknum Baalawi Lakukan Pendustaan Nasab Keluarga Walisongo /facebook/ali.azmatkhan.98/

Jadi Sultan-sultan Sulu itu adalah bawahan Raja Baginda yang beliau tunjuk atau beliau setujui, namun semua Sultan adalah keturunan dari Syarif Hasyim yang berarti masih kerabat Raja Baginda sendiri.

Singkat cerita, saat itu Kerajaan Sulu sedang mendapat angin segar dari salah satu lembaga politik internasional yang berkantor di eropa, sehingga kalau Kerajaan Sulu mendapatkan hak otonom dan status Raja Baginda telah resmi secara internasional maka Kerajaan Sulu akan mendadak menjadi kaya raya, setara dengan Kerajaan Brunei Darussalam.

Saat itu Raja Baginda mau menyerahkan urusan keagamaan pada kami, Ulama' Malaysia dan Indonesia yang tergabung dalam rombongan itu.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Raja Baginda, saya memberi orasi yang cukup menggemparkan, termasuk dengan gelak tawa.

Saya berorasi dalam bahasa melayu dan diterjemahkan ke dalam bahasa Tagalok (bahasa Filipina), diantara yang membuat gerr adalah ketika saya menjelaskan bahwa saya masih keturunan Syarif Aliya' dan kemudian saya berkata,

"Maka saya datang ke negeri ini bukan sebagai tamu, tapi saya datang untuk pulang kampung, karena ini adalah kampung halaman kakek saya juga, dan sebagai mana dulu Syarif Auliya' datang ke sini dan menikah di sini hingga memiliki anak, sayapun mau menikah di sini kalau ada yang mau.."

Tepuk tangan dan tawapun riuh bergemuruh di gedung acara itu.

Ternyata canda saya itu kemudian menjadi serius, Raja Baginda mau menjodohkan saya dengan keponakan beliau yang sedang menyelesaikan S2 di Johor Malaysia, seorang Syarifah dan putri bangsawan!

Saat itu saya menolak dengan alasan terlalu jauh jarak antara Pasuruan dan Sulu, dari Surabaya terbang ke Kuala Lumpur, kemudian terbang ke Manila, kemudian terbang ke Zamboanga, kemudian naik kapal 8 jam.

Namun kata mereka, kalau Kerajaan Sulu sudah mendapat hak otonom maka Kerajaan akan membuat bandara internasional, sehingga Surabaya-Sulu lebih dekat dari Surabaya-Singapore.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah