Rahmat Allah lebih Luas dari Dosa Orang-Orang yang Berdosa; Kisah Ayyub Al Sukhtiyani yang Ditegur oleh Allah

5 September 2022, 09:14 WIB
/Pixabay/ChiemSeherin/pixabay.com

BERITA BANTUL - Rahmat Allah itu lebih luas daripada dosa orang-orang yang berdosa. Inilah kisah Ayyub Al Sukhtiyani yang ditegur oleh Allah.

Allah tidak membiarkan hamba-Nya terjerumus pada perbuatan yang tidak baik meskipun terlihat begitu baik. Hal itu terjadi pada Ayyub Al Sukhtiyani.

Ayyub Al Sukhtiyani adalah seorang yang zuhud dan warak. Pada masanya, dia dikenal sebagai seorang ulama, ahli fikih, ahli ilmu, dan penghafal hadis.

Hanya saja, pada suatu ketika, Ayyub pernah berbuat suatu hal yang seharusnya tidak dilakukannya.

Baca Juga: Kisahkan Nabi Muhammad yang Tidak Makan selama Tiga Hari, Gus Baha: Berat Ini

Perbuatan tersebut sejatinya tidak layak dilakukan oleh seorang yang memahami agama sebagaimana Ayyub Al Sukhtiyani.

Oleh karena itu, perbuatan tersebut pernah mengundang komentar dari seorang Al Hasan Al Bashri, seorang mistikus Islam terkenal pada masanya, yang menyebutnya sebagai tokoh yang kekanak-kanakan.

Sementara itu, Ibn Ajibah, seorang ulama yang zuhud, tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh Ayyub Al Sukhtiyani tersebut.

Lantas, perbuatan apa yang pernah dilakukan oleh Ayyub? Berikut ini kisahnya.

Baca Juga: Perbedaan Pendapat dalam Lintasan Sejarah Umat Islam; Membawa Musibah ataukah Berkah?

Dikutip dari buku berjudul Makrifat Auliya’ (Qaf, 2020) karya Muhammad Khalid Tsabit disebutkan kisah tersebut yang dinukilkan dari kitab Al Risalah karya Imam Al Qusyairi.

Suatu ketika, Ayyub Al Sukhtiyani melihat jenazah seorang ahli maksiat. Dia pun masuk ke lorong sempit agar tidak menshalatkan jenazah tersebut.

Beberapa waktu kemudian, salah seorang kawan Ayyub memimpikan jenazah tersebut.

Oleh kawannya itu dalam mimpi tersebut, orang yang meninggal tersebut ditanya, “Apa yang telah Allah lakukan kepadamu?”

Baca Juga: Konflik Umat Islam dalam Pandangan Muhammad Abduh, Begini Sekilas Uraiannya

Orang yang meninggal itu pun menjawab, “Allah telah mengampuniku.”

Setelah itu, orang yang meninggal itu berpesan, “Sampaikanlah kepada Ayyub Al Sukhtiyani firman Allah ini!”

Ia pun membacakan firman Allah yang terdapat dalam QS. Al Isra’ ayat 100:

قُلْ لَّوْ اَنْتُمْ تَمْلِكُوْنَ خَزَاۤىِٕنَ رَحْمَةِ رَبِّيْٓ اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْاِنْفَاقِ وَكَانَ الْاِنْسَانُ قَتُوْرًا

Katakanlah, “Sekiranya kalian menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kalian tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan manusia itu memang sangat kikir.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan bahwa Rahmat Allah Itu Sudah Diberikan kepada Kita bahkan sebelum Kita Memintanya

Allah tidak membiarkan perilaku Ayyub Al Sukhtiyani tersebut berlalu begitu saja tanpa teguran.

Maka dari itu, mimpi kawan Ayyub itu menjadi pesan tersendiri bagi Ayyub dan juga bagi setiap muslim setelahnya.

Dengan demikian, kita pun tahu bahwa rahmat Allah itu lebih luas daripada dosa orang-orang yang berbuat dosa.

Semoga kisah ini membuat kita terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tawaduk, dan tidak merasa bahwa diri sendiri paling suci.***

 

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler