Sejarah Singkat Kepindahan Kiblat Umat Islam dari Baitul Maqdis ke Ka’bah Baitullah

8 November 2022, 07:57 WIB
Ka'bah menjadi kiblat baru umat Islam setelah dipindah dari Baitul Maqdis /pixabay/GLady/

BERITA BANTUL – Sejarah kepindahan kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis ke Ka’bah Baitullah.

Pada awalnya, umat Islam itu shalat dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis yang terletak di Yerusalem.

Rasulullah saw. sangat menginginkan kiblat umat Islam ketika shalat itu dipindah ke Ka’bah. Keinginannya pun dikabulkan oleh Allah.

Ketika masih berkiblat di Baitul Maqdis, orang-orang Yahudi masih tidak terlalu keras kepada umat Islam karena mereka merasa dihargai lantaran kiblat umat Islam itu sama dengan mereka.

Baca Juga: Rasulullah pun Memuji Puisi yang Indah Meskipun Gubahan Orang Kafir

Hanya saja, ketika sudah pindah ke Ka’bah, orang-orang Yahudi bersikap begitu keras dan sangat membenci umat Islam.

Demikian inilah sejarah singkat dari kepindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah. Lantas, kapan kepindahan kiblat itu terjadi?

Dikutip dari “Jawami’ Al-Sirah” yang ditulis oleh Ibn Hazm Al-Andalusi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berjudul “Muhammad Cahaya Peradaban” (Forum, 2021), begini penjelasannya.

Tujuh belas bulan semenjak Rasulullah saw. tiba di Madinah, arah kiblat dialihkan dari Baitul Maqdis.

Baca Juga: Detik-detik Pemakaman Jenazah Rasulullah, Ini yang Memandikan dan yang Menerima di Liang Lahat

Menurut riwayat yang ada, orang yang kali pertama shalat menghadap Ka’bah adalah Abu Sa’id bin Al-Ma’la Al-Anshari.

Dia mendengar kabar bahwa Rasulullah saw. memerintahkan untuk mengalihkan arah kiblat sehingga dia bergegas shalat dua rakaat menghadap Ka’bah.

Ada yang mengatakan bahwa arah kiblat dialihkan ketika delapan belas bulan semenjak Rasulullah saw. tiba di Madinah. Ada juga yang mengatakan enam belas bulan.

Namun demikian, tidak ada yang mengatakan lebih atau kurang dari itu. Demikian inilah yang ditulis oleh Ibn Hazm.

Baca Juga: Saat Rasulullah Demam Tinggi, Para Sahabat Bersedih dan Penuh Khawatir

Sementara itu, kita juga bisa membaca QS. Al-Baqarah ayat 142 sampai 145 sebagai dasar sejarah pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah. Berikut ini terjemahannya:

Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (Muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Muhammad), “Milik Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” [QS. Al-Baqarah: 142]

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia. [QS. Al-Baqarah: 143]

Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. [QS. Al-Baqarah: 144]

Baca Juga: Siapa Saja yang Memakamkan Jenazah Nabi Muhammad? Tidak Banyak Orang, Ali bin Abi Thalib Salah Satunya

Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan  mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya eng-kau termasuk orang-orang zalim. [QS. Al-Baqarah: 145]

Dari riwayat hadis, yang berkaitan dengan kepindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah ternyata tidak sedikit. Berikut ini di antaranya:

Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari. Dari Al-Bara’ r.a.: Sesungguhnya Rasulullah saw. shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan, dan beliau menyukai jika kiblatnya menghadap arah Baitullah (Ka’bah). Kemudian beliau shalat Asar bersama para sahabat (dengan menghadap arah kiblat Ka’bah). Setelah itu salah seorang dari sahabat tersebut keluar dan melewati jamaah dalam masjid yang sedang rukuk. Sahabat tadi berkata, “Aku bersaksi kepada Allah, sungguh aku telah shalat bersama Nabi saw. dengan menghadap Mekkah (Baitullah).” Mereka pun segera berpaling dalam keadaan shalat menghadap arah Baitullah. Ada beberapa orang yang telah meninggal dengan menghadap arah kiblat sebelum berubah ke arah Ka’bah. Kami tidak tahu harus mengatakan apa tentang ini. Maka Allah pun menurunkan ayat “Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan keimanan kalian, sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”

Dikeluarkan oleh Imam Muslim. Dari Anas r.a.: Sesungguhnya Rasulullah saw. ketika shalat menghadap Baitul Maqdis. Maka turunlah ayat “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.Setelah itu, seseorang laki-laki melewati kaum Bani Salamah, dan mereka sedang rukuk dalam shalat Fajar. Ketika mereka sedang shalat satu rakaat, maka seseorang itu menyeru kepada mereka, “Bukankah sesungguhnya kiblat telah berubah?” Maka mereka pun segera berpaling dalam keadaan shalat menghadap ke arah kiblat.

Baca Juga: Indahnya Fisik Nabi Muhammad, Begini sang Manusia Mulia Itu Digambarkan dalam Narasi

Selain kedua riwayat tersebut, masih banyak riwayat hadis yang menyinggung perihal pindahnya arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitullah alias Ka’bah.***

 

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler