Saat Kiamat Mendekat, Mulut Tercekat, Api dari Timur Giring Manusia ke Barat, Syekh Yusri Berisyarat

- 13 Februari 2022, 10:30 WIB
renungan syekh yusri mesir tentang tanda kiamat
renungan syekh yusri mesir tentang tanda kiamat /facebook Dr. Yosry Gabr/

BERITA BANTUL - Maulana Sayyid Syekh Yusri Mesir adalah salah satu ulama Universitas Al-Azhar yang selalu memberikan kalam hikmah dalam majlis-majlisnya. Syekh Yusri sosok yang santun, menyejukkan siapa saja.

Syekh Yusri juga seorang dokter ahli bedah. Saat bersama pasien, ia bukan saja sebatas memberikan nasehat terkait kesehatan fisik, tapi kesehatan ruhani. 

Maulana Syekh Yusri juga seorang sayyid, keturunan Rasulullah SAW. 

kiamatBaca Juga: Punya Allah Kok Tidak Dipikir, Gus Mus: Kalau Shalat Baca Allahu Akbar, di Dalam Hatinya Ada Siapa?

Sebagaimana dikutip dari fanpage Dr Yosri Gabr, dijelaskan bahwa kondisi akhir jaman dipenuhi dengan gelombang fitnah. Bahkan iri dan dengki bukan saja kepada orang yang masih hidup, tapi juga pada yang sudah meninggal. 

"Pada akhir zaman, seseorang yang hidup di tengah banyaknya gelombang fitnah; iri pada mereka yang sudah meninggal dan mengharapkan dirinyalah yang di dalam kubur," tegas Syekh Yusri.

Syekh Yusri kemudian menjelaskan tanda-tanda kiamat dan akhir jaman. 

Pertama, tidak terjadi hari kiamat sampai seorang dari suku Qahthan menggiring massa dengan tongkatnya.

"Itu terjadi pada masa Nabi Isa 'alaihissalam atau masa al-Imam Mahdi; saat Qahthan dan massanya menjadi pendukung. Setelah al-Imam Mahdi menumpas Dajjal dan kaum Yahudi, beliau hidup di muka bumi selama 40 tahun," tegas Syekh Yusri.

Di saat itu, kata Syekh Yusri, kehidupan penuh dengan ketentraman dan kesejahteraan. Seseorang berkeliling untuk mencari penerima zakatnya, tapi tidak ada yang bersedia menerimanya. Masing-masing sudah merasa cukup.

"Setelah itu kehidupan berjalan seperti biasa, hanya Allah SWT Yang Mengetahui temponya," kata Syekh Yusri.

Baca Juga: Anak Sakit, Demam, Digigit Kalajengking, Bacakan Doa dari Kyai Ghofur Sunan Drajat

Kedua, suatu pagi, setelah kaum muslim menunaikan shalat shubuh, mereka pun menemui matahari terbit dari sebelah barat. Itulah tanda bahwa sudah ditutup pintu untuk masuk Islam dan pintu taubat.

Pada dhuha hari itu, keluarlah daabbah. Siapa itu daabbah?

" Daabah itu menyentuh dahi mukmin dengan cincin Nabi Sulaiman 'alaihissalam, dan memberi bekas tanda bahwa dirinya seorang mukmin. Daabbah juga memukul dahi orang kafir dengan tongkat Nabi Musa 'alaihissalam yang memberi bekas/tanda bahwa dirinya kafir," tegas Syekh Yusri.

Kemudian hari selanjutnya, matahari kembali terbit dari timur, kehidupan pun berjalan seperti biasa. Orang-orang muslim dan orang-orang kafir saling berinteraksi seperti saling jual beli. Tapi tidak ada peperangan antara mereka. Kehidupan itu berjalan dalam tempo yang tidak kita ketahui.

Ketiga, suatu hari, Allah SWT mengirimkan angin yang lembut, mencabut nyawa semua orang yang beriman. Maka tidak ada seorangpun mukmin di muka bumi, mushaf-mushaf dan buku-buku agama pun menjadi putih, tak ada yang tertulis.

"Seorang kafir, panglima perang dari Habasyi, kedua kaki panglima itu bentuknya bengkok, mengarahkan pasukannya menuju Makkah untuk menghancurkan Ka'bah. Seperti kita ketahui, penghancuran Ka'bah merupakan cita-cita mereka sejak dulu," kata Syekh Yusri.

Baca Juga: Profil KH Maimoen Zubair, Kisah Belajar Sejak di Sarang, Lirboyo, dan Makkah, Sampai Disebut 'Wali Enom'

"Dengan mudah mereka memasuki kota Makkah, karena umat Islam sudah tidak ada. Mereka pun mencopot batu demi batu."

Keempat, kemudian muncullah api besar di 'Adn. Api itu membuat orang di timur menuju barat. Sebagian ulama mengatakan bahwa api ini sudah terjadi karena tanah Arab memang banyak minyak dari dulu, sekitar 800 tahun lalu, yaitu pada tahun 654 H.

"Kemudian terjadilah berbagai gempa bumi dan lain sebagainya. Kiamat pun terjadi. Yang menemuinya hanyalah orang kafir," tegas Syekh Yusri.

Saat kiamat terjadi tiba-tiba, kata Syekh Yusri, saat dimana dua orang menghamparkan baju jualannya, tapi tidak sempat menjualnya atau melipat baju itu kembali.

"Saat seseorang sudah selesai memerah susu hewanya tapi belum sempat meminumnya. Saat seseorang sudah selesai membuat kolamnya, tapi belum sempat mengisi air. Saat seseorang sudah meletakkan suapan makanan di mulutnya, tapi belum sempat menelannya," pungkas Syekh Yusri.

Baca Juga: Baca Doa Ya Latif 129 Kali Saat Tengah Malam, Hajat Apa Saja Terkabul, Ijazah KH Ghofur Sunan Drajat Lamongan

Kalam hikmah Syekh Yusri dijelaskan dalam majlis ngaji Shahih Bukhari dalam bab fitnah, pada Sabtu sebelum dzuhur, 9 Februari 2019.

Semoga menjadi pelajaran yang bermanfaat kepada kita semua.***

 

Editor: Muhammadun

Sumber: Fanpage Syekh Yusri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x