Mbah Utsman pun turut memboyong semua anggota keluarganya ke Jombang. Konon Mbah Utsman tinggal di desa sebelah barat yang bersebelahan dengan Rejoso dan para santrinya tinggal di pesantren sang guru, di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang
Saat di Jombang itulah, disamping mengajar para santri, rutinitas beliau dalam menafkahi keluarga dengan berjualan tembakau. Jangan dikira dari jualan tembakau itu beliau meraup untung banyak, laku pun tidak.
Baca Juga: Kisah Gus Mus tentang Dahsyatnya Tafsir Al-Ibriz yang Ditulis KH Bisri Mustofa Rembang
Malah dalam situasi seperti ini yang sangat merasakan untungnya adalah santri-santri Pondok Darul Ulum (teman Mbah Utsman) karena dapat tembakau geratis.
Namun sekali lagi hal itu tetap dijalani dan dihadapinya dengan sabar dan tawakkal. Sampai akhirnya kembali ke Jatipurwo Surabaya saat situasi sudah aman
Dari mushalla kecil dan 4 ghota’an itulah cikal-bakal berdirinya Pondok Pesantren Darul Ubudiyyah Raudhatul Muta’allimin Jatipurwo, Semampir, Surabaya.
Baca Juga: Gus Dur Dibentak Istri Protokol Istana, Kisah Lucu dan Menggemaskan
Dan sampai sekarang pesantren tersebut tetap eksis menampung dan mendidik para santri. Dengan pengasuh salah satu putra Mbah Utsman, yakni KH. Ahmad Minanurrahman bin M. Utsman al-Ishaqi.
Hadhratus Syaikh KH. M. Utsman al-Ishaqi wafat pada tahun 1984 M. Demikian semoga bermanfaat. ***