Peristiwa Bulan Syawal: Peran Para Perempuan dalam Perang Uhud yang Tak Banyak Diketahui

- 17 Mei 2022, 08:44 WIB
/pixabay/Konevi

Mereka melempari beliau dengan batu hingga jatuh tersungkur ke sebuah lubang, salah satu gigi seri beliau tanggal dan kepada beliau terluka. Darah segar mengucur deras dari wajah beliau.

Setelah itu, Fatimah datang dan membasuh darah di wajah Rasulullah saw. dengan air, namun darah masih tetap mengucur. Fatimah segera mengambil sepotong tikar dan membakarnya, lalu abunya diusapkan ke tempat luka hingga darah berhenti dari wajah Rasulllah saw.

saBaca Juga: Peristiwa Bulan Syawal: Perang Melawan Bani Qainuqa yang Mengkhianati Nota Perjanjian Damai 

Sementara itu, di pihak kaum musyrik, perempuan juga turut berperan. Sebagaimana disebutkan oleh M. Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad saw. (Lentera Hati, 2012), perempuan musyrikah sungguh sangat buruk.

Di bawah pimpinan Hindun binti Utbah, mereka mengunjungi para korban sesaat setelah kekacauan pasukan Muslim, lalu memutilasi para syuhada.

Mereka memotong telinga dan hidung serta membelah perut para korban. Hindun sendiri mengunyah hati Hamzah bin Abdil Mutthalib, paman Rasulullah saw.

Baca Juga: Peristiwa Bulan Syawal: Memenangkan Perang Bani Sulaim tanpa Perlawanan

Telinga dan hidung para korban dijadikan oleh Hindun sebagai anting dan kalung, sedang kalung emas dan antingnya dipersembahkan kepada Wahsyi yang membunuh Hamzah sebagai tanda terima kasih.

Demikian inilah peran para perempuan dalam Perang Uhud. Tentu saja terdapat perbedaan besar antara perempuan muslimah dan perempuan musyrikah.***

 

Halaman:

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah