Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji, Jangan Sampai Terlewatkan

- 30 Mei 2022, 13:00 WIB
Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji, Jangan Sampai Terlewatkan
Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji, Jangan Sampai Terlewatkan /Foto ilustrasi Pexels /Shams Alam Ansari/

Artinya, “Kelima (shalat dua rakaat thawaf), yaitu dua rakaat setelah selesai thawaf. Shalat sunnah thawaf dilakukan di belakang maqam Ibrahim. Kalau tidak mungkin, maka shalat sunnah thawaf dilakukan di Hijir Ismail. Kalau tidak mungkin, shalat sunnah thawaf dilakukan di masjid. Kalau tidak mungkin, maka shalat sunnah thawaf dilakukan di mana saja di tanah haram,” (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-Asadiyyah: 2014 M/1434 H] halaman 91).

Adapun shalat sunnah thawaf dilakukan sebagaimana shalat sunnah pada umumnya. pembacaan Al-Qur’an dalam shalat sunnah thawaf juga dilakukan sebagaimana shalat pada lazimnya.

Baca Juga: Ingin Haji Mabrur, Ini Nasihat Gus Baha untuk Para Jamaah Calon Haji, Ternyata Tidak Cukup Hanya Berdoa Saja

ـ (ويسر بالقراءة فيهما نهارا) إلا ما بعد الفجر (ويجهر بها ليلا) وما بعد طلوع الفجر إلى طلوع الشمس

Artinya, “(Al-Quran dibaca perlahan (sirr) pada shalat sunnah thawaf di siang hari) kecuali setelah fajar. (Al-Quran dibaca lantang (jahar) di malam hari) dan setelah terbit fajar hingga terbit matahari,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Tausyih ala Ibni Qasim, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1417 H], cetakan pertama, halaman 123). ***

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah