Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji, Jangan Sampai Terlewatkan

- 30 Mei 2022, 13:00 WIB
Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji, Jangan Sampai Terlewatkan
Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji, Jangan Sampai Terlewatkan /Foto ilustrasi Pexels /Shams Alam Ansari/

و) الرابعة (المبيت بمزدلفة) ليلة النحر. وعده من السنن مرجوح والمعتمد أنه واجب

Artinya, “Keempat (mabit di Muzdalifah) pada malam nahar (9 Dzulhijjah). Pendapat yang menganggap mabit di Muzdalifah ini lemah. Menurut pendapat yang muktamad, mabit di Muzdalifah itu masuk wajib haji,” (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-Asadiyyah: 2014 M/1434 H] halaman 91).

Kiai Afif mengatakan bahwa pendapat yang memasukkan mabit di Muzdalifah sebagai sunnah haji lemah. Pendapat yang dapat diandalkan menempatkan mabit di Muzdalifah sebagai wajib haji.

Baca Juga: Berangkat Haji Tanpa Didampingi Suami, Berikut Hukum dan Penjelasannya dalam Islam

Catatan ini juga dinyatakan perihal kesunnahan mabit di Mina pada malam-malam hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

ـ (و) السادسة (المبيت بمنى) ليالي أيام التشريق الثلاثة والمعتمد أنه واجب

Artinya, “Keenam (mabit di Mina) pada malam-malam Tasyriq. Menurut pendapat yang muktamad, mabit di Mina itu masuk wajib haji,” (Lihat KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Al-Maktabah Al-Asadiyyah: 2014 M/1434 H] halaman 91).

Catatan Kiai Afif terakhir perihal sunnah-sunnah haji adalah tawaf wada‘. Thawaf wada‘ merupakan wajib haji menurut pandangan ulama syafi’iyah yang lebih shahih.

Baca Juga: Berangkat Haji Tanpa Didampingi Suami, Berikut Hukum dan Penjelasannya dalam Islam

ـ (و) السابعة (طواف الوداع) عند إرادة الخروج من مكة، والمعتمد أن طواف الوداع واجب

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah