Memakai Mukena Warna Warni, Berikut Hukumnya, Ternyata Begini Keterangannya

- 4 Juni 2022, 14:00 WIB
Memakai Mukena Warna Warni, Berikut Hukumnya, Ternyata Begini Keterangannya
Memakai Mukena Warna Warni, Berikut Hukumnya, Ternyata Begini Keterangannya /

Baca Juga: 7 Kata Mutiara KH Maimoen Zubair yang Menyentuh Hati, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Jadi SYUHROH itu lebih kepada Fashion yang tidak umum dipakai di suatu negeri. Tren berbusana yang lain daripada yang lain, sebagaimana dalam keterangan dibawah :

ثوب الشهرة ليس له كيفية معينة أو صفة معينة وإنما يراد بثوب الشهرة ما يشتهر به الإنسان أو يشار إليه بسببه فيكون متحدث الناس في المجالس فلان لبس كذا فلان لبس كذا وبناء على ذلك قد يكون الثوب الواحد شهرة في حق إنسان وليس شهرة في حق الآخر فلباس الشهرة إذن هو ما يكون خارجا عن عادات الناس بحيث يشتهر لابسه وتلوكه الألسن وإنما جاء النهي عن لباس الشهرة لئلا يكون ذلك سببا لغيبة الإنسان وإثم الناس بغيبته

Baca Juga: Bolehkah Mendistribusikan Daging Kurban Dalam Bentuk Olahan? Berikut Penjelasan Lengkap Dari MUI

“Baju kemasyhuran tidak mempunyai tata cara tertentu atau sifat tertentu. Yang dimaksud dengan baju kemasyhuran hanyalah pakaian yang menjadikan seseorang terkenal dan mendapatkan isyarat karena pakaian tersebut. Sehingga ia menjadi bahan pembicaraan manusia di majelis-majelis. Fulan memakai baju demikian. Fulan memakai baju demikian. Atas dasar ini, maka suatu pakaian bisa menjadi baju kemasyhuran pada seorang manusia dan tidak menjadi baju kemasyhuran pada orang lain. Maka kalau begitu, pakaian kemasyhuran adalah pakaian yang keluar dari kebiasaan manusia sehingga pemakainya menjadi terkenal dan menjadi buah bibir. Larangan pakaian kemasyhuran hanyalah datang agar ia tidak menjadi bahan ‘ghibah’ orang lain dan juga agar manusia tidak jatuh dalam dosa perbuatan ghibah karenanya.” (Fatawa Nur alad Darb, Ahkam Libasil Mar’ah: 23). Wallohu a'lam. ***

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah