Sahl Al Tustari pernah bercerita tentang Ibrahim bin Adham. Begini ceritanya:
Baca Juga: Pendapat Ibn Rusyd tentang Keutamaan Perempuan yang Dikutipnya dari Plato
Aku dan seorang temanku pernah bersama-sama melakukan perjalanan jauh bersama Ibrahim bin Adham. Di tengah jalan, aku jatuh sakit.
Untuk mengobati sakitku diperlukan biaya yang cukup besar. Ibrahim kemudian menjual semua miliknya.
Bahkan keledai kesayangan yang digunakannya untuk perjalanan itu pun ikut dijualnya.
Ketika aku sembuh, aku menanyakan perihal keledainya. Ibrahim pun menjawab bahwa keledai tersebut telah dijual.
“Lalu dengan apa kita akan meneruskan perjalanan yang masih beberapa kilometer lagi?” tanya Sahl Al Tustari.
“Naiklah di kedua bahuku!” jawab Ibrahim.
Fariduddin Attar (1155-1230M), penyair sufi terbesar dari Persia dan penulis buku terkenal, Manthiq Al Thair (Perbincangan Burung), menceritakan kisah lain dari dua orang sufi besar tersebut; Ibrahim bin Adham dan Sahl Al Tustari. Begini ceritanya: