Warganet Beri Sindiran untuk Gus Miftah, Sebelumnya Khalid Basalamah Dapat 'Kado Pahit' Puisi

- 22 Februari 2022, 15:41 WIB
Puisi Gus Miftah Sindir Khalid Basalamah
Puisi Gus Miftah Sindir Khalid Basalamah /tangkapan layar Instagram @gusmiftah/

BERITA BANTUL - Warganet terus ramai terkait video singkat yang menayangkan pentas wayang di Pesantren Ora Aji Sleman asuhan Gus Miftah.

Melalui akun twitternya, Ganjar Pranowo juga ikut meramaian dengan tebak-tebakan terkait Prabu Puntadewa.

Gus Miftah yang bernama lengkah Miftah Maulana Habiburrahman ini membuat pertunjukan wayang yang meramaikan jagat warganet, setelah sebelumnya Khalid Basalamah memberikan keterangan soal wayang yang juga ramai.

Baca Juga: Ramai Wayang, Gus Miftah Kena Hujat, Ganti Ganjar Main Tebak-tebakan tentang Prabu Puntadewa

Banyak akun warganet yang memberi sindiran kepada Gus Miftah pada Selasa, 22 Februari 2022. 

"Kenapa Gus Miftah merespon pendapat Ustadz Khalid Basalamah dengan pertunjukan kekerasan wayang? Dugaanku: Gus Miftah tak mampu mendebat Ust KB. Adu dalil dengan dalil tak akan mampu. Ust KB yg PhD tentu jauh di atas Gus Miftah. Hal biasa, kalah otak tonjolin otot," tulis akun @saidi_sudarsono (Sudarsono Saidi). 

Akun Ustadz Fahmi Salim/UFS @Fahmisalim2 memberi sindiran cukup pedas.

"Miftah ini siapa? ngaku da'i kok suka nyinyir tanpa tabayun." 

Sedangkan akun @ZAEffendy (#KataNalar) memberikan sindiran cukup seriuus.  

"Shame on you, Miftah...cara² begini hanya makin menunjukkan rendahnya level #Nalar anda yang mengaku sebagai "pendakwah." Lebih cocok disebut provokator, penebar hasad?!"

Sebelumnya, saat acara pentas wayang itu, Gus Miftah juga menyampaikan satu puisi yang menyindir Khalid Basalamah. 

Baca Juga: Setelah Khalid Basalamah Dihajar, Gus Miftah Kena Hujat, Sujiwo Tejo Komentar Soal Kadrun Begini

Puisi Gus Miftah seperti 'kado pahit' bagi Khalid karena sebelumnya pernyataanya ramai terkait wayang. 

Simak berikut ini puisi Gus Miftah yang sindir Khalid Basalamah.

Wah begitu pandai iblis itu menyematkan imamah dan jubah dengan warna putih.

Seakan begitu suci tanpa noda dengan menghitamkan yang lainnya

Haruskan kuda lumping diganti dengan unta lumping

Atau haruskan gamelan diganti dengan rebana

Pohon kelapa diganti pohon dengan kurma

Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa

Begitu luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita

Sebagai nabi alam semesta, bukan nabi orang Arab saja

Baca Juga: Gus Mus Jelaskan Filosofi Wayang, Hukum Syariatnya, dan Hikmahnya

Haruskah wayang diganti film-film tentang agama produk asing yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama

Kamu siapa?

Aku tahu jenggotmu panjang, tapi belum tua, wajar tak tahu budaya dan tak tahu tata krama

Bagiku lebih nyaman dengan blangkon dan taplak meja sebagai penutup kepala

Sebagai bentuk rendah hati dan ketawadhuan belaka

Karena jubah imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendoro atau raja

Sedang aku hanyalah hamba jelata

Tak pantas dengan pakaian bendoro dan raja

Baca Juga: ‘Ust Khalid Basalamah’ Dihajar Prabu Bolodewo di Ponpes Gus Miftah, Ini Tanggapan Sujiwo Tejo dan Dosen UGM

Karena pintu surga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang rendah dan tawadhu hatinya

Sidro milir sang gedhek si nogo bajul.

Demikian.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x