Mahfud MD Bongkar Rahasia Gus Dur Difitnah dan Jatuh dari Kursi Presiden

- 10 Maret 2022, 12:16 WIB
Mahfud MD: Bersih Sangat Bersih, Makanya Dimusuhi dan Difitnah
Mahfud MD: Bersih Sangat Bersih, Makanya Dimusuhi dan Difitnah /kolase facebook/udin/

BERITA BANTUL - Saat KH Abdurrahman Wahid jatuh dari kursi Presiden RI tahun 2001, publik disuguhkan sebelumnya dengan kasus buloggate dan bruneigate. 

Gus Dur, sapaannya, mendapatkan memorandum dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI karena kasus yang tidak jelas status hukumnya itu. 

Mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur, Mahfud MD menilai proses penjatuhan Gus Dur dari Presiden adalah tidak sah. 

Baca Juga: Rp3 Miliar Tarif Jadi Menteri, Mahfud MD: Gus Dur Bersih dari Korupsi, Angkat Pejabat Tanpa Perantara

 

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Ndru Channel yang diunggah 12 Desember 2019, Mahfud MD menegaskan, Gus Dur jatuh bukan karena persoalan buloggate dan bruneigate, karena memang tidak terbukti secara hukum.

"Sebelum proses panjatuhan Gus Dur itu terjadi, ada peristiwa lain di mana Dus Dur dijatuhkan lebih cepat karena alasan lain. Bukan soal dana bulog, bukan soal dana Brunei," tegas Mahfud yang kini jadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam kabinet Presiden Jokowi.

Mahfud menilai, Gus Dur itu sosok yang bersih dari korupsi, kolusi dan lain sebagainya. Karena itu, Gus Dur malah dimusuhi dan difitnah. 

Baca Juga: TERBONGKAR, Rp50 Triliun untuk Jatuhkan Gus Dur dari Kursi Presiden

"Saya ingin mengatakan, sebagai pemimpin, Gus Dur dalam kesaksian saya itu sangat bersih. Itu sebabnya, karena dia sangat bersih, maka dimusuhi oleh orang-orang yang tidak bersih, difitnah habis-habisan sampai dia harus jatuh sebelum masa jabatannya berakhir," tegas Mahfud.

Kepemimpinan Gus Dur yang bersih itu, lanjut Mahfud, bisa tidak jatuh asalkan Gus Dur mau kompromi saat itu. 

"Gus Dur itu kalau mau, waktu itu tidak jatuh sebagai Presiden, itu gampang saja. Kalau Gus Dur mau, kedudukannya sebagai presiden itu bertahan, asal mau kompromi dengan kezaliman, berkompromi melanggar konstitusi, Gus Dur bisa bertahan," kata Mahfud.

Mahfud mengaku, saat itu dirinya adalah juru lobi politik Gus Dur. 

"Pada waktu itu, saya juru lobinya. Dengan kekuatan politik lain itu saya bicara, lalu partai itu bilang, sudahlah, Gus Dur itu tidak akan dijatuhkan asal menteri ini kasihkan ini, kasihkan ini, dan macam-macam," kata Mahfud.

Baca Juga: Hati-hati Jangan Pernah Menghina Gus Dur, Seluruh Wali di Bumi Kenal dengan Gus Dur

Mahfud kemudian menyampaikan apa yang diterima dari para partai politik saat itu. 

"Ketika saya sampaikan pada Gus Dur, beliau bilang, 'saya tidak mau melanggar konstitusi, saya lebih baik jatuh dari Presiden daripada saya melanggar konstitusi dengan didekte oleh partai-partai untuk menentukan menteri'," lanjut Mahfud.

Mahfud menegaskan, jabatan menteri-menteri itu adalah urusan Presiden, hak prerogratif Presiden. 

"Itulah sikap Gus Dur, sehingga Gus Dur tepat kalau digambarkan sebagaimana dalam barzanji itu. Gus Dur kalau memimpin itu tegas. Tapi sikapnya kepada rakyat biasa, ya mengayomi, tidak jaim. Itu yang dilakukan Gus Dur," tuturnya. 

Baca Juga: Mobil Gus Dur Dikejar Polisi Orde Baru, yang Terjadi Tak Terduga, KAGET BENERAN!

Mahfud menggambarkan kepemimpinan Gus Dur meniru kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

"Nabi itu syamsun, matahari, jelas tegas menerangi. Gus Dur juga begitu, jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Nabi itu badrun, seperti bulan purnama. Sama, Gus Dur itu seperti rembulan, lembut saat bersama rakyat," tegasnya.

 

Selain itu, lanjut Mahfud, Gus Dur itu selalu indah dalam memberi pengarahan dan menegur orang.

"Gus Dur kalau memberi pengarahan, menegur orang, caranya tidak vulgar, disampaikan dengan lucu, kisah humor, tapi penuh nasehat," pungkas Mahfud.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Youtube Ndru Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x