Jokowi Terancam Jatuh, Media Asing dari London Soroti 2 Indikator

- 27 Maret 2022, 17:45 WIB
Jokowi Terancam Jatuh, Media Asing Soroti 2 Indikator
Jokowi Terancam Jatuh, Media Asing Soroti 2 Indikator /facebook/presiden joko widodo/

BERITA BANTUL - Presiden Jokowi mendapatkan sorotan tajam dari media asing terkait bahaya kejatuhannya sebelum berakhir masa kepemimpinannya di tahun 2024. 

Tak tanggung-tanggung, media asing tersebut memberikan analisanya terkait kejatuhan Jokowi dengan dua indikator. 

Dua indikator itu terkait persoalan ekonomi dan politik. 

Baca Juga: Bantu Kampanye Jokowi Tahun 2014 dan 2019, Deddy Tanyakan Bayaran Rara Pawang Hujan

Media asing yang dimaksud adalah The Economist, salah satu media yang sangat berpengaruh dan prestisius, The Economist.

The Economist ini media yang berbasis di Inggris dan sering menjadi dunia internasional dalam berbagai isu publik. 

"The economist, media yang sangat terpengaruh dan prestisius dan berbasis di London Inggris, menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik mengenai masa depan politik Jokowi," tegas Hersubeno Arief, Sabtu, 26 Maret 2022.

Baca Juga: 4 Sosok Gaib di Belakang Jokowi, Rahasia Terdalam Weton Sang Presiden Indonesia yang Disukai Para Khodam

Dalam artikel The Economist itu, Jokowi digambarkan tengah berjuang menghadapi risiko kembar. Risiko kembar atau Twin Risk tersebut terdiri dari risiko politik dan risiko ekonomi.

"Dan dalam pengamatan the economist, Jokowi itu tengah menghadapi resiko politik dan ekonomi yang disebutnya sebagai resiko kembar atau Twin Risk," tambahnya.

Terkait resiko politik, Jokowi disebut sedang diterpa isu perpanjangan masa jabatan. 

"Jokowi digambarkan oleh the economist saat ini tengah berjuang memperpanjang masa jabatannya," kata Hersubeno Arief.

Resiko politik ini, lanjutnya, terkait masalah amandemen konstitusi. 

Baca Juga: Istri TNI-Polri Diingatkan Jangan Undang Penceramah Radikal, Ini Penjelasan Presiden Jokowi

"Resiko politik berasal dari kalangan internal partai pendukungnya yang menolak amandemen konstitusi yang memungkinkan dia untuk memperpanjang masa jabatannya," tegasnya.

Sementara terkait resiko ekonomi, Jokowi diterpa polemik harga minyak goreng dan kenaikan berbagai harga komoditi lainnya.

"Sementara risiko ekonomi adalah krisis berupa kelangkaan minyak goreng, kenaikan berbagai komoditi, termasuk juga gedung yang dipicu oleh perang antara Rusia dengan Ukraina," kata Hersubeno Arief.

Hersubeno juga menyoroti bagaimana The Economist memberikan peringatan terhadap Jokowi.

Baca Juga: Ainun Najib, Anak Kiai Kampung yang Dicari Jokowi, Ternyata Ini Perkiraan Gajinya di Singapura

Peringatan kepada Jokowi dalam artikel The Economist bisa saja terjadi, karena dua resiko yang sedang dihadapi tersebut.

Di sini, Jokowi terancam dijatuhkan oleh rakyat yang memilihnya.

"Bila tidak hati-hati mengelolanya, the economist memperingatkan Jokowi yang naik ke tampuk kekuasaan atas dukungan dari masyarakat di kelompok populis maka dia juga bisa dijatuhkan," kata Hersubeno Arief yang dikutip BeritaBantul.com dari kanal YouTube Hersubeno Point, Minggu, 27 Maret 2022.

Herbusono juga menegaskan, ancaman jatunya Jokowi itu berangkat dari kemarahan rakyat terkait dua resiko yang tengah terjadi. 

Baca Juga: Patung Jokowi Mengendari Motor Karya I Nyoman Nuarta Siap Meriahkan MotoGP Mandalika 2022

"Karena kemarahan rakyat yang dulu mendukungnya," tegasnya.

Disclamer: Artikel ini pertama kali dimuat oleh Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Media Asing Beri Peringatan: Jokowi Terancam Jatuh karena Kemarahan Rakyat' pada 27 Maret 2022.***

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: Youtube Hersubeno Point


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah