Jelang Idhul Adha Hewan Ternak Langka dan Harganya Mahal, Ini Kata Pemerintah Untuk Mangatasinya

- 10 Juni 2022, 08:45 WIB
Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK), khususnya yang menyerang hewan ternak sapi ini tidak berdampak pada kepesertaan asuransi usaha ternak sapi dan kerbau (AUTSK).*
Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK), khususnya yang menyerang hewan ternak sapi ini tidak berdampak pada kepesertaan asuransi usaha ternak sapi dan kerbau (AUTSK).* /kabar-priangan.com/Yudi /

BERITA BANTUL – Menjelang hari raya idhul qurban banyak hewan ternak yang mengalami penyakit kuku dan mulut (PMK)

Tentu karena banyak hewan ternak yang terkena penyakit membuat sejumlah peternak kualahan dan harganya semakin mahal.

Bukan hanya itu stok hewan ternak yang ada di Indonesia menjadi langkan dan sulit untuk mendapatkan hewan untu hari raya Idhul Qurban.

Baca Juga: Perbedaan Penentuan Hari Pelaksanaan Idhul Adha 1443 Hijriah/2022, Kamu Ikut Pemerintah Atau Muhammadiyah

Dikutip dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin langsung Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait Penanganan dan Pengendalian PMK yang digelar secara daring, Rabu (8/6), mengatakan akan terus mengawasi secara mingguan dan mengikuti secara teknis.

Pemerintah mempercepat penanganan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah menyerang hewan ternak di Indonesia saat ini untuk menjamin ketersediaan hewan kurban bagi masyarakat dalam menghadapi Idul Adha 1443 Hijriah pada awal Juli 2022.

"Ini sesuai dengan permintaan Bapak Presiden, penanganannya kami buat sampai mikro. Kami tangani seperti penanganan pandemi COVID-19, karena ini sangat mempengaruhi perekonomian rakyat,” kata Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pemerintah terus melakukan berbagai upaya penanganan PMK, mulai dari pembentukan Gugus Tugas Penanganan Virus PMK yang rencananya sampai dengan di tingkat kecamatan/desa, serta pusat krisis yang berkolaborasi dengan TNI/Polri beserta instansi terkait lainnya.

Selain itu, dilakukan pula pembatasan lalu lintas ternak, distribusi bantuan obat, vitamin, disinfektan ke daerah, penyiapan vaksin darurat (impor tiga juta dosis), serta pembuatan vaksin dalam negeri oleh Pusat Veteriner Farma Kementerian Pertanian (Kementan).

Halaman:

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x