Hasan Chabibie: Maulana Habib Luthfi bin Yahya Teladan dalam Politik Kebangsaan

- 9 September 2022, 09:30 WIB
Hasan Chabibie: Maulana Habib Luthfi bin Yahya Teladan dalam Politik Kebangsaan
Hasan Chabibie: Maulana Habib Luthfi bin Yahya Teladan dalam Politik Kebangsaan /beritabantul/

BERITA BANTUL -  Maulana Habib Luthfi bin Yahya merupakan tokoh penting di Indonesia, yang memberi kesejukan nilai-nilai sufi dan sekaligus teladan kebangsaan.

Hal ini disampaikan Dr. Hasan Chabibie, pengurus Lembaga Pendidikan Maarif PBNU, pada agenda bedah buku Cahaya dari Nusantara, pada Kamis, 8 September 2022, di Semarang, Jawa Tengah.

Agenda bedah buku ini, diselenggarakan di Pesantren Gunung Jati Ba’alawy Semarang.

Baca Juga: Kuasai 27 Bahasa Asing, Ayahanda Habib Luthfi Juga Hafal Qur'an Qiroah Sab'ah

Acara dihadiri oleh Habib Muhdhor Assegaf (penulis buku), Dr. Hasan Chabibie (LP Maarif PBNU, Kepala Pusdatin Kemendikbud Ristek), Ajengan Didin Ahmad Zaenuddin (Pengurus Pusat LESBUMI), Husni Mubarok (UIN Semarang) serta beberapa akademisi di Jawa Tengah.

Agenda ini juga menjadi rangkaian silaturahim Ulama dan Umaro’, silaturahim daerah wanita Lajnah Thoriqoh an-Nahdliyyah & Taaruf dengan Syu’biyyah JATMAN Jawa Tengah dan DIY.

Acara ini juga sekaligus dalam rangkain Haul ke-2 Almaghfurlah KH. Drs. Muhammad Masroni.

Hasan Chabibie mengisahkan bahwa Maulana Habib Luthfi benar-benar menjadi teladan dalam prinsip dan politik kebangsaan, serta bisa berkomunikasi lintas bahasa secara indah.

Baca Juga: Dialog Batin KH Abdullah Sa'ad dengan Habib Luthfi bin Yahya

“Saya ingin menyampaikan cerita, ketika agenda pertemuan MATAN NU di Makassar beberapa tahun lalu, banyak orang yang ingin sowan Maulana Habib. Begitu juga dengan saya, yang bersama ribuan orang yang hadir, ingin mencium tangan sekaligus sowan beliau," kisah Hasan.

Pihaknya kembali mengisahkan, bahwa saat itu masing-masing orang menyampaikan dengan bahasa masing-masing, dan Habib Luthfi menjawab dengan bahasa lokal masing masing-masing.

"Ada yang dari Bugis, dari Makassar, dari Madura, dari Jawa, dari Sunda, dan sebagainya. Ini teladan penting dari Maulana Habib,” ungkap Hasan.

Dari kisah Maulana Habib Luthfi tersebut, Hasan Chabibie menyerap teladan penting bagaimana teladan berbahasa dan berkomunikasi secara nyaman dan indah.

“Saya ingin sampaikan betapa buku ini menjadi penting, karena Habib Muhdlor berhasil merekam ribuan situasi, beragam suasana kebatinan yang ketika beliau mengiringi Maulana Habib Luthfi,” tegasnya.

Baca Juga: Habib Luthfi Datang, Kambing Langsung Tunduk dan Mendekat untuk Disembelih

Hasan juga menyampaikan betapa Maulana Habib sering mengajari kita semua tentang pentingnya persatuan, kesatuan dan kecintaan pada tanah air, dalam konteks politik kebangsaan dan keindonesiaan yang kokoh.

Hasan Chabibie menyampaikan betapa Maulana Habib Luthfi merupakan sinar yang menerangi murid-muridnya di seluruh Nusantara dan berbagai negara lain.

“Bagi saya, menyebut nama Maulana Habib Luthfi bin Yahya ini saya saja gemetar. Tentu tidak mudah, untuk menulis buku dengan tema ini, mengisahkan keseharian dan inti teladan Maulana Habib Luthfi. Saya tadi bertanya ke Habib Muhdhlor, resep apa Njenengan kuat menulis buku ini?,” ungkap Hasan.

Bagi Hasan, mendapat kesempatan untuk membersamai Habib Luthfi dan bisa merekam keseharian beliau, tentu keberkahan tersendiri.

“Menulis buku tentang seorang mursyid yang sama-sama kita ta’dzimi ini kan tidak mudah. Harus ada sirr bathiniyyah, yang menghubungkan Habib Muhdlor dengan dengan Maulana Habib sehingga buku ini selesai ditulis. Kalau tidak, ya tidak mungkin akan bisa. Pada titik inilah, saya tadi menanyakan kepada Habib Muhdlor, ini resepnya apa?”

Baca Juga: 95 Ulama Jadi Guru Habib Luthfi, Salah Satunya Habib Ahmad Tempel Yogyakarta

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan, tidak semua orang berkesempatan secara langsung, berinteraksi dengan Habib Luthfi.

“Kita sering hadir pada acara Kliwonan, maupun maulid dimana Maulana Habib memberikan ceramah. Namun, tidak semuanya mendapat kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dalam waktu yang cukup lama,” katanya.

Buku ini, terang Hasan Chabibie, mampu menjadi jendela, mengobati rasa kangen, dan mengobati kerinduan tentang sosok Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

“Buku karya Habib Muhdlor ini bisa menjadi jendela bagi kami, serta generasi muda yang berbagung di MATAN NU, ataupun organisasi lainnya, mampu meneladani nilai-nilai dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya,” tegasnya.

Baca Juga: Setelah Bermimpi Rasulullah, Ulama Dunia Ini Rasakan Langsung Karomah Habib Luthfi

MATAN NU juga akan menyelenggarakan rangkaian bedah buku ini di berbagai kawasan, dengan berkolaborasi dengan organisasi-organisasi pesantren, akademik dan kepemudaan.***

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah