Tragedi Studion Kanjuruhan Memakan Korban 135 Disebabkan Oleh Gas Air Mata

- 1 November 2022, 17:07 WIB
/

Satu persatu gas air mata ditembakkan, membuat stadion mengepul. Mereka berlarian ke arah pintu, berharap bisa menghindari gas air mata dan menyelamatkan diri. Namun, untuk keluar dari studion tidaklah mudah. 

Baca Juga: Kekayaan Hakim Agung Sudrajad Dimyati Capai Rp10,7 Miliar, Ditetapkan Tersangka dalam OTT KPK

Saat itu jumlah penonton sangat banyak dan itu melampaui kapasitas. Ditambah, ukuran pintu stadion sangat kecil, masing-masing memiliki ukuran dimensi 75 cm dan tinggi 180 cm. 

Banayak suporter yang sesak nafas akibat kondisi tersebut. Bahkan ratusan orang akhirnya meninggal dunia. 

Tragedi Kanjuruhan tidak hanya geger di Indonesia saja, tapi malah menjadi sorotan di mata dunia. Dan tragedi Kanjuruhan Malang sejaiuh ini menjadi tiga besar bencana sepak bola. 

Sebagai federasi sepakbola profesional di Indonesia. Menurut TGIPF, PSSI tidak melakukan sosialisasi atau pelatihan yang memadai tentang regulasi FIFA dan PSSI kepada penyelenggara pertandingan, baik kepada panitia pelaksana, aparat keamanan dan suporter. 

Baca Juga: Gus Yahya Datangi Istana Merdeka terkait R20 di Bali, Presiden Jokowi Nyatakan Siap Hadir

Sementara itu, investigasi Komnas HAM masih berlanjut. Lembaga tersebut tengah menyandingkan hasil aboratorium dari sisa gas air mata yang diemukan pada pakaian korban. 

Komnas HAM juga tengah meminta keterangan dari FIFA. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan untuk membawa tragedi ini langsung k Dewan HAM PBB di Jenewa.

Para tersangka itu adalah: Dirut PT LIB Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema Abdul Haris, dan Security Officer Arema Suko Sutrisno. 

Halaman:

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: kanjuruhan.weebly.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah