Kisah Bung Karno Bersepeda, dari Romantisme hingga Ideologi Marhaenisme

- 19 Juli 2022, 18:12 WIB
Bung Karno berboncengan dengan Fatmawati
Bung Karno berboncengan dengan Fatmawati /Facebook/Aulia Rahmat/Facebook

Saat sedang asyik bersepeda, Bung Karno kerap mengalami berbagai peristiwa tidak terlupakan. Di antaranya saat bertemu dengan pemuda Marhaen.

Dalam buku Kuantar ke Gerbang, Inggit Ganarsih menceritakan, dengan wajah penuh gembira Bung Karno bercerita bahwa dirinya habis mengayuh sepeda ke Cigereleng sampai di Desa Cibintinu dan bertemu dengan petani yang masih muda bernama Marhaen.

Baca Juga: Sindiran Buya Syafi’i Ma’arif untuk Umat yang Mengaku Bertuhan namun Justru Menyembah Sejarah

Dengan penuh semangat, Soekarno menceritakan kesannya setelah bertemu pemuda Marhaen. Dia menggambarkan sosok Marhaen sebagai petani kecil dan punya alat-alat kecil sekadar cukup untuk dirinya sendiri.

Penghasilan petani Marhaen juga kecil, sekadar cukup untuk dirinya sendiri dan mengganjal perut keluarganya. Tidak ada yang lebihnya sedikit pun.

Dia juga tidak bekerja untuk orang lain dan tidak ada orang lain yang bekerja untuknya. Singkat kata, pada diri Marhaen tidak ada pengisapan tenaga dari seseorang oleh orang lain.

"Marhaenisme adalah sosialisme Indonesia dalam praktik," demikian ideologi yang kemudian dikenal dengan Marhaenisme.

Baca Juga: Rahasia Weton Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno Sosok Pemimpin yang Digandrungi Khodam Ratu Kidul

Artikel di atas dilansir dari status Aulia Rahmat pada Facebook pribadinya yang diunggah pada 13 Juli 2020.***

Halaman:

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah