Tiga Fase Kelahiran Madrasah Nizamiyah

2 Januari 2023, 18:05 WIB
Tiga Fase Kelahiran Madrasah Nizamiyah /pixabay/

PENDIDIKAN - Tiga Fase Kelahiran Madrasah Nizamiyah dalam sejarah peradaban pendidikan Islam.

Secara historis kelahiran madrasah adalah proses evolusi dari perkembangan sistem di fungsi peradaban masjid.

Masjid bukan saja menjadi tempat ibadah, tapi berkembang menjadi tempat belajar atau lembaga pendidikan yang sangat strategis.

Baca Juga: Orang Merasa Shaleh di Jaman Akhir Ternyata Lucu, Suka Balasan Pahala di Dunia Kata Gus Baha

Ada beberapa teori tentang kelahiran madrasah, sebagaimana disinyalir oleh George Makdisi (1981), bahwa perkembangan bentuk sistem pendidikan dari masjid ke madrasah terjadi secara tidak langsung, yakni melalui tahapan perantara Masjid Khan.

Dalam hal ini, Makdisi menjelaskan bahwa kelahiran Madrasah Nizamiyah melalui tiga fase, yaitu: fase pertama adalah tahap masjid; fase kedua adalah Masjid Khan; dan fase ketiga adalah madrasah.

Tahap masjid berlangsung terutama pada abad ke-8 dan ke-9. Masjid dalam hal ini bukan masjid yang berfungsi sebagai tempat jama’ah shalat bagi seluruh penduduk kota.

Masjid seperti ini pada umumnya diatur oleh negara dan tidak terbuka untuk pendidikan agama bagi umum.

Masjid yang dimaksud sebagai tempat pendidikan adalah masjid biasa yang selain untuk tempat jamaah sholat juga menjadi majelis ilmu pengetahuan.

Tahap kedua adalah lembaga Masjid Khan, yaitu model masjid yang dilengkapi dengan bangunan Khan (asrama pemondokan) yang masih dalam lokasi masjid.

Baca Juga: Jalan untuk Masuk Surga Tidak Hanya Itu-Itu Saja, Hal seperti Ini pun Juga Bisa ke Surga Menurut Gus Baha

Berbeda dengan masjid biasa, Masjid Khan menyeiakan tempat penginapan yang cukup representatif bagi pelajar yang atang dari berbagai kota.

Tahap ini mencapai perkembangan yang sangat pesat pada abad ke-10 M. Setelah dua tahap perkembangan di atas barulah muncul madrasah.

Pendirian madrasah ini telah memperkaya khazanah lembaga pendidikan di lingkungan masyarakat Islam.

Karena pada masa sebelumnya di lingkungan masyarakat Islam, karena pada masa sebelumnya masyarakat Islam hanya mengenal pendidikan tradisonal yang diselenggarakan di masjid-masjid atau dar-al kuttab.

Sementara itu, dalam buku sejarah pendidikan Islam di Indonesia tidak pernah menginformasikan adanya lembaga pendidikan yang disebut madrasah pada masa-masa awal penyebaran dan perkembangan Islam di Nusantara.

Karena itu, dilihat dari prespektif ini eksitensi madrasah dalam tradisi pendidikan Islam di Indonesia dianggap dan disebut sebagai fenomena modern.

Baca Juga: Tampil Baru dengan Aura Berwibawa, Amalkan Ijazah Doa Ustadz Ujang Busthomi

Dalam perkembangannya, setidaknya ada beberapa faktor yang melatar belakangi lahirnya madrasah di Indonesia, yaitu:

1. Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam.

2. Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem pendidikan Islam yang lebih memungkinkan lulusannya untuk memiliki kesempatan yang sama dengan sekolah umum.

3. Adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri yang terpukau pada barat sebagai sistem pendidikan mereka.

4. Sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang dilaksanakan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil akulturasi.

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyrakat musim itu sendiri, baik pendiriannya itu melalui organisasi masyarakat maupun secara individu.***

Penulis: Dika Ayu Pramesti, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, STAI Sunan Pandanaran, Yogyakarta.

Editor: Ahmad Syaefudin

Tags

Terkini

Terpopuler