OSIS Putra MA Ali Maksum Yogyakarta Selenggarakan Bedah Buku, Angkat Isu Perempuan dari Novel Hilda

- 1 Februari 2023, 23:23 WIB
OSIS Putra MA Ali Maksum Yogyakarta Selenggarakan Bedah Buku, Angkat Isu Perempuan dari Novel Hilda
OSIS Putra MA Ali Maksum Yogyakarta Selenggarakan Bedah Buku, Angkat Isu Perempuan dari Novel Hilda /Berita Bantul/

BERITA BANTUL – OSIS putra MA Ali Maksum Yogyakarta selenggarakan bedah buku, angkat isu perempuan dari novel Hilda.

Untuk menumbuhkan minat baca dan literasi, OSIS putra MA Ali Maksum Yogyakarta merealisasikan program kerja yang berupa bedah buku pada Selasa (31/01).

Buku yang dibedah di Aula Asrama Putra MA Ali Maksum tersebut adalah novel berjudul “Hilda; Cinta, Luka, dan Perjuangan” karya Muyassarotul Hafidzoh.

Acara yang diikuti oleh para siswa putra MA Ali Maksum Yogyakarta dengan begitu meriah tersebut terselenggara mulai pukul 19.30 WIB hingga 22.30 WIB.

Baca Juga: Ikut Serta Mencerdaskan Bangsa, KPI Tekankan Pentingnya Konten Lokal di Media Penyiaran

Mendatangkan penulis novel Hilda sebagai pemateri, acara bedah buku berjalan dengan ceria dan meriah.

Acara bedah buku tersebut juga dihadiri oleh Mahin Muqoddam (Waka. Kesiswaan MA Ali Maksum), Abdul Basheer (Waka. Kurikulum MA Ali Maksum) dan Sahuri (Ka. Perpustakaan MA Ali Maksum).

Mengangkat isu tentang perempuan, novel Hilda yang pada malam itu dibedah oleh Supriyadi (pekerja buku) mengungkap betapa menderitanya korban kekerasan seksual yang sering sekali dialami oleh kaum Hawa.

Sebagai bahan pendidikan kepada masyarakat, novel yang mengangkat tema kekerasan seksual tersebut ditulis untuk bisa mengedukasi masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga: Susunan Lengkap Pengurus Pimpinan Pusat IPPNU Periode 2023-2025, Ketumnya Whasfi Velasufah

Kebanyakan buku-buku tentang tema ini disajikan secara berat sehingga hanya dibaca oleh kalangan terbatas.

Akan tetapi, kalau disajikan dalam bentuk novel, tema tersebut bisa dibaca oleh masyarakat yang lebih luas.

Hal itu disampaikan oleh Muyassarotul Hafidzoh, penulis buku yang sekaligus menjadi pemateri utama dalam acara bedah buku tersebut.

“Untuk mengedukasi masyarakat lebih luas terkait perempuan yang mengalami korban kekerasan seksual akan bisa lebih mudah kalau buku yang disajikan berupa novel,” tutur perempuan yang akrab disapa Muyas tersebut.

Baca Juga: Syair KH Ali Maksum Penuh Hikmah dan Menyentuh Hati, Diterjemahkan Gus Mus dengan Indah

Muyas juga berkisah bahwa novelnya tersebut pernah memberikan motivasi kepada salah seorang pembacanya yang juga menjadi korban kekerasan.

“Saya merasa bahagia bahwa dulu pernah ada perempuan korban kekerasan seksual yang putus asa dan hampir mengakhiri hidupnya, namun itu tidak dilakukan setelah ia membaca novel ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Supriyadi yang kala itu menjadi pembedah mengungkapkan bahwa perempuan itu pada dasarnya sama dengan laki-laki sebagai makhluk.

“Perempuan itu sama seperti laki-laki sebagai makhluk Allah. Kaum perempuan itu pada hakikatnya tidak ingin mendominasi, merasa lebih unggul, dan melebihi kaum laki-laki. Mereka hanya ingin hidup bersama dan saling melengkapi,” terangnya Supriyadi.

Baca Juga: Sukses Menangkan Kompetisi Sains Madrasah 2022 Tingkat Nasional, MA Ali Maksum Jadi Rujukan Studi Tiru

Terkait dengan isu perempuan, Mahin Muqoddam dalam kata sambutannya pada acara bedah buku tersebut mengungkap pentingnya memuliakan perempuan.

“Kaum perempuan itu mulia. Tidak seharusnya mereka dipandang sebelah mata sebagai makhluk hina ketika menjadi korban kekerasan,” ungkap Mahin.

Acara yang menjadi program kerja OSIS putra MA Ali Maksum tersebut berjalan dengan baik dan lancar hingga selesai hampir tengah malam.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x