Cerpen Emak dan Cita-citaku Karya Muyassarotul Hafidzoh, Baca dengan Seksama, Kamu Akan Teteskan Air Mata

- 6 Februari 2022, 23:07 WIB
Cerpen Emak dan Cita-citaku Karya Muyassarotul Hafidzoh
Cerpen Emak dan Cita-citaku Karya Muyassarotul Hafidzoh /facebook.com/muyassaroh.hafidzoh/

Aku memang tidak seberuntung teman-temanku di Kota, orang tua mereka bisa memenuhi kebutuhan bahkan keinginan mereka. Jadi, Emak selalu khawatir aku tidak bisa menjaga diri dan larut dalam pergaulan yang kurang baik.

Aku anak laki-laki satu-satunya yang dibesarkan oleh Emak, sendirian. Emak tidak selemah yang orang kira, dia sangat kuat. Dulu, keluarga banyak yang meragukan Emak. Berkali-kali Emak di suruh menikah lagi, namun dia tetap tidak mau, entah apa alasannya.

Namun, apapun itu dia adalah pahlawanku, dia adalah hartaku yang paling berharga.

“Lhe, satu lagi yang harus kamu ingat,” kata Emak.

“Injih Mak, Aji gak boleh berbohong,” jawabku dan Emak tersenyum, senyum yang membuatku Lega.

Walaupun selama aku dibesarkan tanpa sentuhan dari bapak, namun Emak selalu mengajariku arti ketulusan. Sejak kecil Emak selalau menasehatiku dengan kalimat-kalimat yang bijak. Kata Emak, aku harus belajar seperti padi yang ditanam oleh para petani.

Baca Juga: Amalan Rasulullah Untuk Orang yang Sedang Sakit Gigi, Dijamin Seketika Sembuh

“Padi itu seperti kehidupan lhe, semakin berisi semakin menunduk. Tengoklah, para petani itu mengerjakannya juga dengan banyak menunduk,” kata Emak.

“Maksudnya apa Emak?” tanyaku yang saat itu masih berusia sembilan tahun.

“Kamu pernah liat Emak, nandur?” aku mengangguk. “Posisi Emak berdiri atau menunduk?” “menunduk,” jawabku.

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah