Kabid Penyelenggaraan Haji Umroh Kemenag DIY Sampaikan Tiga Strategi untuk Jemaah Kloter Terakhir

22 Juni 2022, 14:00 WIB
Kabid Penyelenggaraan Haji Umroh Kemenag DIY Sampaikan Tiga Strategi untuk Jemaah Kloter Terakhir /Kanwil Kemenag DIY

BERITA BANTUL - Penyelenggaraan haji tahun 1443 H/2022 M adalah pengalaman pertama yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sebab pada musim haji inilah waktu persiapan pemberangkatan paling singkat, termasuk harus ada syarat PCR negatif.

“Kita jadi saksi sejarah ikut mengawal penyelenggaraan haji masa pandemi yang semuanya serba pengalaman pertama,” ungkap Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Nadhif saat Rakor Penyelenggaraan Ibadah Haji DIY 1443 H/2022 M, Selasa 21 Juni 2022 malam melalui zoom meeting.

Baca Juga: Orang yang Naik Haji Itu akan Dibalas Dosanya di Tanah Suci, Mitos atau Fakta? Begini Kata M. Quraish Shihab

Pihaknya memberikan apresiasi kepada jajaran Bidang PHU Kanwil dan Kasi PHU Kankemenag Kabupaten/Kota atas komitmen layanan jemaah mulai dari pelunasan, bimbingan manasik hingga keberangkatan.

“Sampai malam ini dari Embarkasi Solo sudah menerbangkan 26 Kloter dengan jumlah 9.320 jemaah,” ungkap Nadhif yang juga Wakil Sekretaris I PPIH Embarkasi Solo ini.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, ada 9 orang jemaah Embarkasi SOP yang dirawat di RSAS. “Dua di antaranya adalah jemaah DIY,” terang Nadhif.

Baca Juga: 3 Karomah Kiai Hamid Pasuruan, Mulai tentang Haji Sampai Politik

Selain 31 jemaah asal Sleman yang belum terbang ke Tanah Suci karena bergabung dengan Kloter 43-SOC (terakhir), Nadhif meninformasikan masih ada satu jemaah asal Sleman yang masih positif Covid.

“Kita doakan semoga hasil PCR lekas negatif agar dapat segera berangkat ke Tanah Suci,” ajaknya.

Strategi Kloter Sapu Jagad

Di sisi lain, Nadhif menjelaskan sejumlah strategi agar Kloter 43-SOC yang merupakan Kloter Sapu Jagad dapat diberangkatkan semua.

Baca Juga: Bolehkan Berangkat Haji atau Umroh Menggunakan Uang Hasil Hutang? Berikut Keterangannya

“Kakanwil Kemenag DIY sudah edarkan surat imbauan agar jemaah mengurangi intensitas bertemu dengan banyak orang,” kata Nadhif.

Berdasarkan pengalaman jemaah yang positif, mereka tetap melakukan banyak kegiatan jelang keberangkatan.

“Kita beri pengertian kepada 31 jemaah DIY asal Sleman yang tergabung dengan kloter terakhir untuk isolasi mandiri di rumah, istirahat total di rumah,” bebernya.

Baca Juga: Hati-hati untuk Jamaah Haji, Ini Kisah Seorang Pulang Haji Bawa Oleh-oleh Syetan

Kedua, kepada Seksi PHU Kankemenag Sleman, Nadhif meminta agar jemaah dikumpulkan melalui daring untuk terus diberikan pengertian. “Bisa pula dilakukan sidak ke rumah jemaah, memastikan agar mereka benar-benar mematuhi imbauan Kakanwil,” ujarnya.

Ketiga, jika ada jemaah Kloter 43-SOC yang sedang batuk, pilek dan flu dapat jalani Swab Antigen.

“Agar hasilnya dapat segera diketahui dan dilakukan sejumlah upaya penyembuhan,” pungkas Nadhif.

Baca Juga: Hati-hati untuk Jamaah Haji, Ini Kisah Seorang Pulang Haji Bawa Oleh-oleh Syetan

Rakor kemudian dilanjutkan dengan laporan dari masing-masing Ketua Kloter yang merupakan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) mulai Kloter 18-21 SOC.

Turut bergabung dalam rakor ini seluruh petugas haji DIY, JFT Bidang PHU Kemenag DIY, Kasi PHU Kankemenag Kabupaten/Kota, Biro Kesra dan Bina Mental Spiritual Setda DIY, Dinas Kesehatan DIY dan seluruh jajaran PHU. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: Kanwil Kemenag DIY

Tags

Terkini

Terpopuler