Mbah Shobib Jepara, Waliyullah Antik yang Dikagumi Gus Mus

21 Juni 2022, 19:34 WIB
Mbah Shobib Jepara, Waliyullah Antik dari Jepara yang Dikagumi Gus Mus /facebook/udin/

BERITA BANTUL - KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) punya kenangan khusus terhadap sosok kiai antik dari Jepara, namanya KH. Shobiburrahman bin Anwar.

Mbah Shobib panggilan akrabnya. Sosok nyentrik dan unik yang dikagumi Gus Mus lantaran kedermawanan yang luar biasa. 

Tampilannya sangat sederhana, tapi kejernihan batinnya membuat siapa saja terkagum padanya. 

Baca Juga: KH Dimyati Rois Dimata Gus Mus, Seorang Kiai Besar yang Menjadikan Taqrib untuk Menata Negara

Gus Mus adalah ulama kharismastik asal Rembang Jawa Tengah, juga pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang. 

Pada tahun 2014, Gus Mus memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Kenangan Gus Mus terhadap sosok Mbah Shobib dikisahkan dalam momen indah yang melekat di hatinya.

Berikut ini kisah Gus Mus yang kagum atas sosok Mbah Shobib Jepara, waliyullah antik dari Jepara Jawa Tengah.

Baca Juga: Ijazah Amalan Cepat Mendapatkan Jodoh dari Gus Mus, Cocok untuk yang Masih Jomblo

Aku sedang duduk sendiri di ruang tamu, setelah tamu-tamu pamit pulang, ketika datang seorang tua berpakaian petani, seperti baru saja mentas dari sawah.

Begitu sampai pintu rumah, dia buka tudung kepalanya dan dengan berjongkok dia mendatangiku. Aku buru-buru mendapatkannya dan 'mendudukkannya' di sebelahku.

Dengan sangat sopan, dia memperkenalkan dirinya.

(MasyaAllah, aku kaget setengah mati. Inikah tokoh yang selama ini diceritakan orang dengan berbagai sebutan, seperti Kiai Khos, Kiai Nyentrik, 'Kiai jalanan', bahkan ada yang terang-terangan menyebutnya sebagai Wali? Kiai yang sering menolong orang dengan menyamar sebagai orang lain?).

Baca Juga: Gus Dur Mengganti Uang Jamaah Haji yang Hilang, Padahal Tidak Pernah Cerita, Semua Orang Tercengang

Selain ingin bersilaturahmi, tamu istimewaku itu minta izin untuk memberi sekedar 'uang jajan' kepada anak-anak TK Masyithoh yang letaknya di sebelah rumah.

Dia minta tolong ibu guru TK menjelaskan kehadirannya, sebelum kemudian membagikan uang kepada anak-anak sambil mengatakan, "Mbah dimintakan ampun kepada Allah ya!"

Kemudian, setelah perkenalan aneh tersebut, tokoh yang suka menyebut dirinya Sarkub alias Sarjana Kuburan ini sering ke rumah dengan penampilan khas.

Tidak lagi seperti petani; tapi campuran antara citra kiai, pengusaha, dan rakyat jelata: mengenakan jas, peci hitam yang lancip, selalu naik mobil yang cukup mewah --paling sering naik jeep Mercedes Benz-- dan memakai sandal japit atau bahkan kadang nyeker, tanpa alas kaki.

Baca Juga: Dialog Batin KH Abdullah Sa'ad dengan Habib Luthfi bin Yahya

Kebiasaan istimewa tokoh ini saat rawuh ke rumah: duduk hanya sebentar, lalu minta izin ke dapur; lalu membagi-bagi uang kepada siapa saja yang ada di dapur.

Lalu minta izin untuk memberi uang kepada ibuku (almarhumah nyai Ma'rufah Bisri), kepada mbakyuku (Nyai Muhsinah Cholil), dan ibunya anak-anak (almarhumah bu Siti Fatmah).

Kemudian bergegas kesana-kemari untuk memberikan uang tidak hanya kepada mereka yang dituju, tapi juga kepada siapa saja yang berpapasan; apakah itu anak-anak, santri, atau orang yang kebetulan lewat.

Maka hampir semua penduduk seputar gubug kita hafal kebiasaan istimewa ini.

Baca Juga: Pengusaha Batubara Takjub Melihat Semua Lemari di Rumah Abah Guru Sekumpul Berisi Uang

Aku perhatikan jasnya yang tampak kebesaran dan memiliki banyak saku itu, ternyata bukan sembarang jas.

Rupanya saku-saku jas itu penuh dengan uang dan masing-masing, berisi uang dengan nominal sendiri-sendiri: saku ini berisi ratusan ribu; saku itu, lima puluhan ribu; yang ini, dua puluhan ribu; yang itu, sepuluhan... Jadi setiap orang 'punya saku'nya sendiri di jas tokoh kita ini.

Pasti kebiasaan membagi-bagi uang itu tidak hanya di tempat kami saja. Sebelumnya aku sudah mendengar kebiasaan 'kiai-pengusaha' dermawan ini.

Dan ini hanyalah salah satu dari keistimewaan tokoh kiai yang mengaku pernah menjadi khadam atau pelayannya Mbah Kiai Romli Tamim Rejoso.

Baca Juga: Gus Dur Ngaji Hikam Kepada Waliyullah Mbah Dalhar Watucongol Gunungpring

Kiai yang --seperti halnya Al-'arif biLlah Syeikh Bahlul dari Baghdad-- suka ziarah ke kuburan ini, 8 tahun yang lalu wafat setelah sehari sebelumnya ziarah ke makam Sunan Muria.

Hari ini akan diperingati haul tokoh kita ini, KH. Shobiburrahman bin Anwar yang masyhur dikenal dengan panggilan Mbah Shobib, di kediamannya Menganti Jepara. Lahul Fãtihah.

Kisah ini dikutip dari facebook pribadi Gus Mus yang diunggah pada 30 Maret 2017.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler