Biografi Singkat Syekh Abu Hasan Asy Syadzili, Pendiri Tarekat Syadziliyah

19 Juli 2022, 23:02 WIB
Biografi Singkat Syekh Abu Hasan Asy Syadzili, Pendiri Tarekat Syadziliyah /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Ini tentang biografi singkat Syekh Abu Hasan Asy Syadzili, pendiri Tarekat Syadziliyah.

Nama Syekh Abu Hasan Asy Syadzili sangat masyhur, karena Tarekat Syadziliyah tersebar luas di berbagai penjuru dunia Islam. 

Majlis-majlis Tarekat Syadziliyah selalu dihadiri ribuan, bahkan jutaan pengikut yang mengamalkan ajaran-ajaran tasawuf pendirinya, Syekh Abu Hasan Asy Syadzili.

Baca Juga: Mimpi Dimarahi Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, Ulama Ini Rasakan Kejadian yang Dahsyat

Nama lengkapnya adalah Imam Ali bin Abdullah bin Abd al-Jabbar, keturunan Sayyiduna al Hasan, cucu Sayyidina Rasulullah SAW.

Syekh Abu Hasan Asy Syadzili dilahirkan di Ghumarah, Maroko tahun 593 Hijriyah.

Menuntut ilmu di kawasannya kemudian berkeinginan untuk lebih meluaskan ilmu demi mendekatkan diri pada Allah SWT, Syekh Abu Hasan Asy Syadzili pun berangkat ke Irak, pusat ilmu masa itu.

Di Irak, Syekh Abu Hasan Asy Syadzili bertemu dengan para wali, yang paling tinggi menurut Beliau adalah Sayyidina Abu al Fath al-Wasithi rahimahullah.

Syekh Abu Hasan Asy Syadzili juga sering kali bertanya tentang wali quthb di Irak, dijawab oleh salah satu wali:

"Wahai Abu al-Hasan, kamu mencari wali quthb di Irak, padahal wali quthb itu di negaramu, pulang lah ke negaramu maka kamu akan menemukannya."

Baca Juga: Rumah Sederhana Ali bin Abi Thalib yang Disiapkan untuk Istrinya, Fatimah Azzahra

Syekh Abu Hasan Asy Syadzili pun pulang dengan penuh harapan, di negaranya, ia berjumpa dengan quthb yang paling tinggi, yakni Sayyiduna Abdussalam bin Misysyisy rahimahullah yang beribadah di gua-gua pegunungan.

Sang guru berwasiat: "Tajamkan mata keimanan, maka kamu akan melihat Allah SWT dalam segala sesuatu."

Sang guru juga meminta agar Syekh Abu Hasan Asy Syadzili berangkat ke Afrika, daerah Syadzuli/Syadzili, karena Allah SWT menamai Beliau dengan nama daerah itu.

Disebutkan juga bahwa Sayyiduna Abu al Hasan bertanya pada Allah kenapa dinamai asy Syadzili, maka kemudian dijawab berikut ini.

"Wahai Ali, Kamu itu asy-Syadzdzu Li" maksudnya satu-satunya dalam khidmah dan cinta pada Allah."

Di pegunungan Zaghwan, Sayyiduna Abu al Hasan beribadah, tapi Beliau tidak menutup diri dari para tamu dan murid yang ingin belajar.

Baca Juga: Detik-detik Sangat Mengharukan Pernikahan Imam Ali dan Fatimah Putri Rasulullah

Kemudian ke Tunis, di sana Syekh Abu Hasan Asy Syadzili sempat diuji, sampai dipenjara oleh pemerintah.

Kemudian Syekh Abu Hasan Asy Syadzili ke Mesir karena perintah dari Sayyiduna Rasulullah SAW:

"Wahai Ali, pindahlah ke negeri Mesir, di sana kamu mendidik 40 para shiddiq."

Syekh Abu Hasan Asy Syadzili sampai di Alexandria, menikah dan dikaruniai 5 anak, 3 laki-laki dan 2 perempuan.

Pemerintah Alexandria mewakafkan untuk Beliau dan keturunan Beliau salah satu bangunan Alexandria.

Masa itu adalah masa keberkahan dalam dakwah, banyak ulama besar yang menghadiri majlis Syekh Abu Hasan Asy Syadzili, di antaranya: Syekh Alex bin Abdissalam, Ibn Daqiq al-'Ied dan lain-lain.

Syekh Abu Hasan Asy Syadzili adalah seorang yang tampan, berpenampilan indah, bahasanya enak, tidak sulit dalam tarekat.

Baca Juga: Rahasia Warga Mesir Sangat Mencintai Sayyidah Zainab Cucu Rasulullah

Beliau pernah berkata: "Tarekat ini bukan dengan melulu ibadah, bukan juga dengan makanan yang keras dan seterusnya, tapi kesabaran melaksanakan perintah dan keyakinan dalam hidayah."

Setiap tahun Syekh Abu Hasan Asy Syadzili berhaji. Di tahun 656 Hijriyah, Beliau meminta pembantu Beliau untuk membawa kapak, kain kafan dan berbagai keperluan untuk mengurus jenazah.

Sang pembantu bertanya, Beliau menjawab: "di Humaitsara kabar yakin".

Sesampainya di sana, Syekh Abu Hasan Asy Syadzili mandi dan shalat 2 raka'at. Beliau pun meninggal dan dimakamkan.

Ibnu Bathuthah menyebutkan bahwa beliau pernah menziarahi maqam Syekh Abu Hasan Asy Syadzili yang tertulis di sana nama Beliau sampai ke Sayyiduna al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib, radhiyallahu 'anhum.

Daerah itu merupakan rute perjalanan haji dari Mesir dan Maroko selama lebih dari 200 tahun, tapi tidak digunakan lagi pada tahun 766 Hijriyah.

Baca Juga: LANGIT IKUT MENANGIS, Perkataan Terakhir Sayyidah Zainab Saat Kepala Sayyidina Husein Terpenggal

Hari 'Arafah adalah perayaan puncak maulid Sayyidina Abu al Hasan asy Syadzili.

Keterangan tersebut dikutip dari catatan Hilma Rosyida Ahmad Mesir di facebook pribadinya yang diunggah pada 10 Agustus 2019.***

 
 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler