BERITA BANTUL – Goethe belajar Islam; apakah dia menjadi pengikut agama Muhammad?
Johann Wolfgang von Goethe, atau yang lebih populer disebut Goethe, lahir di Frankfurt, 1789. Dia adalah novelis, sastrawan, humanis, ilmuwan, dan filsuf Jerman yang masyhur.
Goethe merupakan salah satu tokoh terpenting dalam dunia sastra Jerman Romantisme Eropa pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.
Bukunya yang terkenal antara lain Faust. Karya-karya sastra Goethe memengarui pikiran Eropa selama berabad-abad, baik dalam musik, drama, maupun puisi.
Goethe meninggal dunia di Weimar Pada 22 Maret 1832 dan dikuburkan di samping makam sahabatnya, Friedrich Schiller.
Goethe pada suatu ketika mengalami krisis spiritual akut. Katanya, “Aku mengalami krisis spiritual begitu hebat yang mengharuskanku lari dari kehidupan yang penuh bahaya yang mengancam diriku dari berbagai aspek dan segala arah. Aku harus pergi ke Timur agar aku bisa hidup dalam dunia imajinasi yang di dalamnya aku akan dapat merasakan kenikmatan dan bisa bermimpi-mimpi indah.”
Sebelumnya, Goethe pernah menyaksikan kaum muslim shalat di Weimar. Dia juga pernah membaca buku “Diwan Syamsuddin Hafiz Syirazi”, sastrawan dan penyair terbesar Persia.
Dia membacanya dari terjemahan oleh Von Hammer. “Aku meletakkan buku itu di atas mejaku, dan aku ikut hanyut dan mabuk ke dalam ekstase Hafiz,” katanya.
Baca Juga: Perbedaan Pendapat dalam Lintasan Sejarah Umat Islam; Membawa Musibah ataukah Berkah?
Dia mengagumi kebudayaan Timur yang tenang. Konon, dia pernah belajar bahasa Arab dan mengatakan bahwa tidak ada bahasa di dunia yang demikian indah, memadukan antara kata dan makna sedemikian utuh bagai penyatuan tubuh dan roh.
Penyair Persia ini, menurut Goethe, menyanyi lagu-lagu tentang Bulbul dan bunga mawar, kemabukan dan cinta dalam ketenangan yang indah.
Antologi puisi Hafiz menurutnya menggugah kesadaran kemanusiaan, membawakan optimisme untuk menelusuri kehidupan, dan mengajak kepada persaudaraan antara bangsa-bangsa.
Puisi-puisi Hafiz sarat dengan nuansa-nuansa mistisisme yang menukik ke jantung manusia.
Dia juga membaca karya-karya para penyair Arab terkemuka, antara lain Al-Mutanabbi, Imri Al-Qais, Antarah bin Al-Syadad, Zuhair bin Abi Salma, Abi Tamam, dan lain-lain.
Karya terbesarnya, Faus, konon juga dipengaruhi oleh bacaannya atas karya-karya sastra Arab-Islam.
Baca Juga: Konflik Umat Islam dalam Pandangan Muhammad Abduh, Begini Sekilas Uraiannya
Dalam sebuah puisinya, Goethe bersenandung:
دَعُونِى وَحْدِى مُقِيماً عَلَى سَرْجِ جَوَادِى
وَأَقِيمُوا مَا شِئْتُمْ فِى دِيَارِكُمْ وَمَضَارِبَ خِيَامِكُم
أَمَا أَنَا فَسَأَجْوبُ مِنَ الْاَنْحَاءِ قَاصِيهَا عَلَى صَهوَةِ فَرَسِى
فَرَحاً مَسْرُوراً لَا يَعْلُو عَلَى قَلَنْسُوَتِى غَيرَ نُجُومِ السَّمَآءِ
Biarkan aku sendiri,
di atas pelana kudaku
Silakan kalian mau tinggal di mana
Di rumah atau di dalam perkemahanmu
Sedangkan aku? Ya, aku sendiri?
Aku akan menyusuri jalan-jalan lengang
Nun jauh, di negeri Persia
Dalam gejolak keriangan
Yang tak akan melampau peciku
kecuali bintang-bintang di langit
Baca Juga: Bagaimana Hukum Musik dalam Islam? Inilah Uraian yang Sederhana perihal Musik
Kata-kata Goethe yang menarik dicatat antara lain:
كلما قرأت القرآن شعرت أن روحي تهتز داخل جسمي
Manakala aku membaca Al-Qur'an, aku merasa rohku bergetar hebat.
بحثت في التاريخ عن مثل أعلى لهذا الانسان فوجدته في النبي العربي محمد
Aku telah membaca sejarah dunia untuk mencari manusia unggul (paripurna). Lalu aku temukan: dialah Muhammad, nabi bangsa Arab.
Baca Juga: Pendapat Ibn Rusyd tentang Keutamaan Perempuan yang Dikutipnya dari Plato
Apakah dengan begitu, dia telah menjadi muslim, pengikut Nabi Muhammad Saw? Wallahu a'lam.
Tulisan ini dilansir dari status Husein Muhammad di akun Facebook pribadinya pada 10 Juni 2015.***