12 Ribu Pasukan Umat Islam dalam Perang Hunain

26 September 2022, 16:31 WIB
12 Ribu Pasukan Umat Islam dalam Perang Hunain /beritabantul/

SEJARAH ISLAM - Salah satu perang yang langsung dipimpin Rasulullah adalah perang Hunain. Rasulullah membawa 12 ribu pasukan umat Islam. 

Sejarah Nabi Muhammad untuk selalu membela diri jadi catatan penting dalam perjalanan Islam. 

Perang Hunaian dengan 12 ribu pasukan umat Islam juga menyiratkan perjuangan para sahabat yang teguh menjaga kehormatan Islam.

Baca Juga: Cerita Penting Alam Kubur di Malam Jumat

Dijelaskan, perang Hunain merupakan salah satu peperangan terbesar dan terpenting bagi kaum muslimin.

Setelah berhasil menguasai kota Makkah, pasukan muslimin yang sekarang sudah menjadi sangat kuat, masih harus menyelesaikan tugas besar.

Yaitu menghancurkan pasukan Malik bin Auf yang terdiri dari qabilah Hawazin dan Tsaqif.

Untuk menumpas perlawanan Malik dan kawan-kawannya, Rasulullah memimpin pasukan terdiri dari 12.000 orang.

2000 diantaranya adalah orang-orang Quraisy yang baru masuk Islam setelah jatuhnya kota Makkah.

Baca Juga: Sejarah Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiyah

Pasukan ini merupakan pasukan terbesar yang pernah dikerahkan oleh Rasulullah ke medan perang.

Di antara komandan-komandan pasukan banyak yang baru saja memeluk agama lslam, termasuk Khalid bin Al-Walid.

Untuk menghadapi serangan kaum muslimin, Malik bin Auf menempatkan pasukannya pada posisi yang sangat strategis, yaitu di lambung kiri dan kanan lembah Hunain yang merupakan jalur lalu lintas sempit.

Pada waktu pasukan Muslimin lewat lembah tersebut pasukan Malik akan menghujani mereka dengan anak panah. Siasat itu nampak berhasil baik.

Di kala fajar mulai menyingsing, pasukan Islam yang berada di baris depan, di bawah komando Khalid bin Al-Walid, benar-benar masuk perangkap Malik bin Auf.

Baca Juga: Nailul Ma’rifah, Mahasiswa Prodi PGMI Raih Predikat Lulusan Terbaik dan Tercepat STAI Sunan Pandanaran 2022

Dengan gencar dan tak hentihentinya pasukan Malik menghujani pasukan muslimin dengan anak panah dan tombak.

Karena kalah posisi dan diserang secara mendadak dan besar-besaran, pasukan muslimin menjadi kacau balau. Mereka lari terbirit-birit dan mundur tanpa teratur.

Rasulullah sendiri yang waktu itu masih berada di barisan belakang tidak dapat mencegah pasukan yang panik dan berusaha menyelamatkan diri.

Jerih payah Rasulullah yang selama ini dicurahkan untuk membina pasukan muslimin, hampir saja hancur berantakan di lembah Hunain ini.

Orang-orang munafik sejenis Abu Sufyan bin Harb, yang secara resmi sudaah memeluk Islam dan bergabung dalam pasukan Rasulullah bersorak-sorai kegirangan menyaksikan pasukan muslimin kocar-kacir.

Baca Juga: Cinta Tanah Air yang Dicontohkan Rasulullah, Ini Kata Rektor Unisma Malang

Demikian juga Syaibah bin Utsman. Pasukan Malik bergerak terus mengejar pasukan muslimin yang lari mundur dalam keadaan kacau dan berpencar-pencar.

Keadaan menjadi gawat dan mengkhawatirkan. Rasulullah merasa sukar sekali mengendalikan pasukan yang sudah kehilangan pamor sama sekali.

Namun beliau tetap tenang dan tabah mengenderai kuda baghalnya yang berwarna putih.

Orang-orang yang tetap mantap menyertai beliau antara lain terdapat Imam Ali, Abbas bin Abdul Muthalib, Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Berkat kegigihan dan ketangguhan para sahabat, berkat keberanian Imam Ali dan para sahabat lainnya dalam memukul tiap serangan yang ditujukan terhadap Rasulullah, akhirnya kaum muslimin dapat dikendalikan dan diarahkan untuk melancarkan serangan balasan.

Berangsur-angsur situasi berubah dan berbalik, sehingga kemenangan yang sangat mengesankan akhirnya dapat diraih oleh kaum muslimin.

Baca Juga: Mau Senggama atau Jimak, Jangan Lepas Semua Pakaianmu, Ini Rahasianya

Dari peristiwa-peristiwa di atas dapat dilihat dengan jelas peranan kepahlawanan Imam Ali. Tiap keadaan gawat dan genting ia selalu berada di samping Rasulullah SAW.

Keterangan tersebut dikutip dari buku 'Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib' karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Islam tahun 1981.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler