Sejarah Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiyah

- 22 September 2022, 12:56 WIB
Sejarah Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiyah
Sejarah Rasulullah dalam Perjanjian Hudaibiyah /beritabantul/

Sebaliknya jika ada orang dari fihak Rasul Allah yang murtad dan kembali ke fihak Quraisy, orang itu oleh Quraisy tidak akan dikembalikan kepada Rasul Allah.

3. Jika ada orang Arab ingin bersekutu dengan Rasul Allah, dibolehkan. Dan apabila ada orang-orang Arab lain ingin bersekutu dengan kaum Quraisy, ia bebas berbuat demikian.

4. Rasul Allah dengan para pengikutnya harus pulang meninggalkan Makkah. Mereka berhak untuk kembali lagi ke Makkah pada musim haji yang akan datang untuk berziarah ke Baitul Haram, dengan syarat: mereka hanya akan tinggal di Makkah selama 3 hari, dan tidak akan mengeluarkan pedang dari sarungnya.

Baca Juga: Kisahkan Nabi Muhammad yang Tidak Makan selama Tiga Hari, Gus Baha: Berat Ini

Tidak lama setelah "Perjanjian Hudaibiyah" itu ditandatangani, Banu Khuza'ah segera menyatakan bersekutu dengan Rasul Allah.

Sedangkan Banu Bakr menyatakan bersekutu dengan fihak Quraisy.

Dengan perjanjian tersebut kaum muslimin memperoleh kesempatan leluasa untuk menyiarkan agama Islam kepada orang-orang Arab di luar kaum musyrikin Quraisy, dan memperoleh waktu yang cukup untuk membangun dan memperkuat negeri.

Keterangan tersebut dikutip dari buku 'Sejarah Hidup Imam Ali bin Abi Thalib' karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini yang diterbitkan Lembaga Penyelidikan Islam tahun 1981.***

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x