Syekh Ma'ruf al-Karkhi rahimahullah berkata:
" Barang siapa mempersiapkan hidangan untuk pembacaan maulid, mengumpulkan saudara-saudara, menyalakan lampu, mengenakan baju baru, mengharumkan dan memakai wangi-wangian demi memuliakan maulid Nabi SAW; maka dibangkitkan hari kiamat bersama golongan pertama dari para Nabi 'alaihim as-salam di surga yang paling tinggi".
Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata:
"Barang siapa mengumpulkan saudara-saudara untuk perayaan maulid, menyiapkan hidangan, mengatur tempat, berbuat kebajikan dan menjadi sebab pembacaan maulid; maka akan dibangkitkan hari kiamat bersama para Nabi, kaum shiddiqin dan kaum shalihin di surga yang penuh kenikmatan".
As-Sariy as-Saqathi rahimahullah berkata:
"Barang siapa menuju tempat pembacaan maulid Nabi SAW; maka dia -sebenarnya- menuju salah satu taman surga; karena dia tidak menujunya kecuali karena kecintaan pada Sayyiduna Nabi SAW."
Baca Juga: Kisah Imam Abu Hanifah Didemo oleh Masyarakat karena Pendapatnya yang Tidak Sama dengan Mereka
Nabi SAW berkata: "Barang siapa mencintaiku; maka dia akan bersama di surga".
Keterangan tersebut ada di dalam kitab 'Maulid Nabi' karya Al-Imam Ibn Hajar al-Haitsami asy-Syafi'i rahimahullah, oleh Al-muhaqqiq Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-Haitsami al-Makki.
Penjelasan ini dikutip dari catatan Hilma Rosyida Ahmad Mesir di facebook pribadinya yang diunggah pada 11 November 2018.***