Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (4): Kenapa Suka Mengumpat, Kasar dan Merendahkan Pribumi?

- 30 Mei 2023, 18:36 WIB
KH Ali Badri Pasuruan mengupas cara dakwah yang kasar, suka mengumpat dan penuh kata-kata mengerikan
KH Ali Badri Pasuruan mengupas cara dakwah yang kasar, suka mengumpat dan penuh kata-kata mengerikan /facebook/ali.azmatkhan.98/

Kemudian dalam satu bulan ini menjadi "perang panas" karena tersulut oleh statement Cebong dan Kadrun.

Dengan demikian, pembaca bisa memahami kenapa masalah yang sangat sederhana ini kemudian menjadi sebab keributan sangat seirus, yaitu karena luka lama dan perseteruan Cebong-Kadrun.

Baiklah, sekarang kita memasuki analisa kasus. Menurut saya, konflik sekarang ini berawal dari statement Gus Fuad yang memarahi kelompok keras dari kalangan habaib.

Ingat, kelompok keras menurut penilaian Gus Fuad. Beliau berpendapat bahwa sikap keras apalagi ceramah kasar itu dapat memicu provokasi dan perpecahan.

Beliau berpendapat bahwa kebanyakan para penceramah dari kalangan habaib itu keras, bahkan yang tidak keras dari 100 pedakwah habaib hanya 2-3 orang saja.

Ingat juga, ini hanya pendapat Gus Fuad. Kata Gus Fuad juga, habaib tidak usah dakwah kecuali habaib yang lembut saja. Ayo kita bedah satu per satu.

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (2): Siapapun yang Menjual Nasab Leluhurnya adalah Pecundang!

YANG PERTAMA mengenai sikap keras dan ceramah kasar. Sebenarnya bab ini bisa panjang kalau mau dibahas secara detail, bahkan bisa jadi satu buku.

Singkatnya, keras dan kasar itu dua hal berbeda, keras bisa berarti kaku dan marah, sedangkan kasar adalah kata lain dari "tidak beradab".

Keras itu bisa salah, bahkan bisa fatal, namun ada tempat dan keadaan yang terkadang memang harus atau sebaiknya menggunakan cara keras.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x