Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (4): Kenapa Suka Mengumpat, Kasar dan Merendahkan Pribumi?

- 30 Mei 2023, 18:36 WIB
KH Ali Badri Pasuruan mengupas cara dakwah yang kasar, suka mengumpat dan penuh kata-kata mengerikan
KH Ali Badri Pasuruan mengupas cara dakwah yang kasar, suka mengumpat dan penuh kata-kata mengerikan /facebook/ali.azmatkhan.98/

Keras itu hanya bisa digunakan oleh orang yang punya pengaruh, misalnya orang tua kepada anaknya yang bandel, ulama' pada santri dan jamaanya yang sering melanggar syariat, pejabat pada rakyatnya yang susah diatur.

Kalau anak tidak boleh memberi nasehat dengan keras pada orang tua, demikian orang awam pada tokoh, apalagi rakyat pada penguasa.

Jangan berdalih menggunakan cara keras Sayyidina umar untuk berdakwah, oleh siapapun kepada siapapun, Sayyidina Umar kadang keras itu karena beliau Khalifah dan yang dikerasin adalah rakyat beliau yang dianggap bandel.

Seandainya beliau rakyat jelata dan hendak menasehati penguasa maka pasti lain cerita.

Adapun anak ketika mau memberi nasehat pada orang tua, atau rakyat pada penguasa, atau orang yang lemah pada kelompok yang kuat, maka teladanilah Rasulullah SAW saat masih di Makkah.

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo dalam Kesaksian KH Ali Badri Pasuruan, Tetap Sayang Habaib Selamanya (1)

Tiga belas tahun beliau dan para sahabat menjadi orang yang lemah, bagaimana cara dakwah beliau saat dalam posisi lemah itu?

Apakah beliau keras pada Abu Lahab, Abu Jahal dan lain-lain yang saat itu jauh lebih berpengaruh di Makkah?

Tidak, beliau hanya menyampaikan apa adanya dengan argumentasi cerdas serta menunjukkan kesabaran.

Kalau beliau keras, dakwah beliau bukan hanya akan terancam gagal, tapi beliau atau para pengikut beliau juga akan dicelakai oleh musyrikin yang berpengaruh itu.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x