Peristiwa Bulan Dzulqa’dah; Perjanjian Hudaibiyah sebagai Upaya Diplomasi dan Menghindari Peperangan

12 Juni 2022, 18:02 WIB
/pixabay/arabic-caligraphic/

BERITA BANTUL – Bulan Dzulqa’dah adalah satu di antara dua belas bulan dalam kalender hijriah yang sistem penghitungannya berdasarkan pada pergerakan bulan.

Pada bulan tersebut, terdapat sebuah peristiwa penting dalam sirah kenabian, yang tepatnya pada tahun keenam setelah peristiwa hijrah, yakni perjanjian Hudaibiyah.

Dinamakan demikian karena tempat berlangsungnya di sebuah daerah bernama Hudaibiyah. Perjanjian tersebut menjadi satu di antara upaya diplomasi Rasulullah Muhammad saw. yang lebih mementingkan perdamaian daripada peperangan.

Perjanjian ini diawali dengan keinginan Rasulullah saw. bersama para sahabat di Madinah untuk menunaikan umrah di Ka’bah. Mereka pun berangkat bersama-sama.

Baca Juga: Hutang Menumpuk? Sudah Melakukan Usaha dan Doa Tapi Tak Juga Lunas? Ini Tips dari Buya Yahya Sangat Manjur

Dikutip dari buku berjudul Membaca Sirah Nabi Muhammad saw. (Lentera Hati, 2012) karya M. Quraish Shihab, beginilah kisahnya.

Sebelum berangkat, Rasulullah saw. mengumumkan dan mengajak semua pihak termasuk kelompok badui yang ketika itu telah memeluk Islam. Hanya saja, kelompok mayoritas penduduk badui tidak menyambut baik.

Rupanya, informasi keberangkatan tersebut diketahui oleh kelompok musyrik Mekkah. Mereka pun bersiap-siap untuk menolak kedatangan Rasulullah saw dan rombongan.

Mereka tidak mengizinkan Rasulullah saw. untuk memasuki Mekkah. Mereka pun menghimpun kekuatan.

Baca Juga: Hati lagi Galau? Perbanyak Baca Doa Mulia Ini sampai Hati Menjadi Tenang dan Tenteram

Khalid bin Al-Walid yang ketika itu belum memeluk Islam, memimpin serombongan pasukan untuk menghalau umat Islam.

Ketika sampai di Hudaibiyah, Rasulullah saw. dan rombongan berhenti. Kedua belah pihak saling mengirim delegasi untuk berdiplomasi.

Delegasi dari pihak umat Islam silih berganti masuk Mekkah namun tidak membuahkan hasil.

Sementara itu, delegasi dari kaum musyrik Quraisy juga mendatangi Rasulullah saw. hingga silih berganti dan membuktikan bahwa tidak ada niatan dari Rasulullah saw. untuk berperang. Rasulullah saw. dan rombongan hanya berkeinginan untuk menunaikan ibadah di Ka’bah.

Baca Juga: Dikasih Rezeki Berupa Sujud Saja Itu Sudah Luar Biasa, Kata Gus Baha

Pada akhirnya, Suhail bin Amr yang merupakan delegasi dari musyrik Quraisy bersama Mikraz bin Hafish menjadi saksi dalam perjanjian di Hudaibiyah tersebut.

Perjanjian pun berlangsung dengan alot sebelum tercapai sebuah kesepakatan.***

 

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler